Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 26 Agustus 2020

Evaluasi Keuangan pada Masa Covid-19 (JOICE TAURIS SANTI)


HANDINING

Anastasia Joice Tauris Santi, WartawanKompas

Wabah Covid-19 masih belum juga berlalu. Dampaknya semakin terlihat jelas. Kesempatan kerja semakin sulit, penghasilan berkurang, hingga situasi ekonomi negara yang mungkin akan berada dalam resesi. Wabah sangat memengaruhi, baik kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan keuangan keluarga.

Mau tidak mau, harus ada penyesuaian dalam keuangan keluarga, termasuk menilik kembali bagaimana posisi keuangan, termasuk aset kita. Evaluasi aset akan membuat kita mengetahui posisi terakhir, termasuk perbedaan dan langkah finansial apa yang harus diambil pada saat sulit seperti ini.

Ada baiknya evaluasi kembali bagaimana prospek pendapatan kita. Apakah pekerjaan kita termasuk industri yang sangat terdampak negatif oleh wabah, seperti penerbangan, atau industri yang malahan mendapatkan manfaat positif dari wabah, seperti industri makanan suplemen?

Banyak perusahaan mengurangi anggaran akibat penjualan yang menurun karena wabah, termasuk mengurangi gaji para karyawan. Jika ada perubahan ke arah yang buruk, bagaimana nanti kita menyikapinya? Apakah kita mampu berpindah jenis pekerjaan atau meningkatkan kemampuan di bidang lain?

Misalnya, seorang karyawan maskapai penerbangan. Jika ia memiliki hobi memasak, dapat menjadikan hobinya itu sebagai salah satu sumber penghasilan. Langkah itu perlu dilakukan untuk menjaga penghasilan walau mungkin tidak dapat menggantikan semua penghasilan yang diperoleh sebelumnya.

INSTAGRAM CITRACATERINGSERVICE

Harin Riandrini (55), pemilik usaha Citra Cake and Catering Service di daerah Cilacap, Jawa Tengah, mencoba untuk menawarkan produk dan jasa di bidang katering melalui media sosial. Upaya ini dilakukan setelah usahanya terpukul Covid-19 yang membuat omzet menurun lebih dari 80 persen.

Tengok kembali dana darurat

Dana darurat sangat bermanfaat ketika menghadapi situasi sulit seperti ini. Jika jauh hari sudah mempersiapkan payung sebelum hujan, tentu tidak terlalu sulit untuk menghadapi "hujan lebat" seperti situasi sekarang ini. Dana darurat dapat digunakan untuk menambal keperluan.

Jika memungkinkan, jangan lupa untuk mengisinya kembali, tergantung dari prospek pendapatan kita. Situasi buruk seperti ini mungkin masih akan memengaruhi keuangan kita dalam jangka waktu yang panjang.

Evaluasi cicilan rumah

Bagi yang masih mencicil rumah, pengeluaran itu menjadi salah satu yang terbesar. Di tengah situasi seperti ini, tidak ada salahnya untuk mengunjungi bank dan meminta keringanan pembayaran cicilan rumah.

Aturan pelonggaran cicilan rumah sudah diatur dalam POJK No 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclial. Aturan ini berisi keringanan atau pelonggaran cicilan kredit bagi pekerja informal yang terdampak wabah Covid-19.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rumah bersubsidi di kawasan Tegal, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/3/2020). Pemerintah memberikan insentif subsidi selisih bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) kepada masyarakat berpenghasilan rendah selama 10 tahun. Pemerintah juga memberikan subsidi bantuan uang muka bagi yang akan mengambil KPR rumah subsidi. Ini salah satu respons menekan dampak ekonomi akibat pandemi virus korona (Covid-19).

Ada beberapa bank yang sudah melaksanakan kelonggaran ini. Biasanya, nasabah diminta mengisi formulir restrukturisasi kredit, formulir penghasilan, dan pernyataan benar-benar terkena dampak wabah.

Keringanan ini setidaknya memberikan kelegaan keuangan untuk yang masih memiliki beban cicilan kredit rumah.

Evaluasi proyeksi investasi

Situasi wabah ini juga membuat kita harus memperbarui proyeksi investasi. Penurunan nilai aset di pasar saham, obligasi, dan properti, juga membuat kita harus berhitung ulang.

Harapan atas kenaikan aset, seperti saham dan obligasi, pasti berbeda setelah terjadi wabah ini. Di pasar keuangan, beberapa aset keuangan menurun walau ada yang sudah kembali naik. Tingkat suku bunga, yang sangat memengaruhi imbal hasil obligasi yang diterbitkan, juga memengaruhi arus kas yang didapatkan dari pembayaran kupon bunga.

Baca juga: Silau Kemilau Harga Emas

Demikian juga dengan penyewaan properti. Jika pada masa sebelum terjadi wabah mungkin properti sewaan, seperti rumah dan apartemen, selalu penuh dan memberikan penghasilan, bisa jadi pada saat ini tidak ada penyewanya sehingga penghasilan dari penyewaan properti pun berkurang.

Menekan belanja untuk disesuaikan dengan penurunan penghasilan dari aset merupakan salah satu cara untuk menghadapi situasi baru ini.

Menekan belanja untuk disesuaikan dengan penurunan penghasilan dari aset merupakan salah satu cara untuk menghadapi situasi baru ini. Hitung ulang berapa arus kas yang didapatkan dari penghasilan bunga deposito, kupon bunga obligasi, pembagian dividen, juga dari penyewaan properti. Juga bagaimana rencana jangka panjang, seperti menyekolahkan anak, pensiun, atau rencana lain yang terkait dengan penghasilan dan arus kas dari aset.

Selamat menghitung ulang.

Kompas, 25 Agustus 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger