Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 30 Oktober 2013

AS Perlu Temui Sahabat-sahabatnya (Tajuk Rencana Kompas)

Pelihatannya Amerika Serikat semakin terpojok dalam urusan kegiatan spionase yang dilaporkan dilakukan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS.
Setelah Brasil, Jerman, Meksiko, dan Perancis, kini giliran Spanyol yang mengecam program spionase AS. Berita utama harian terkemuka Spanyol, El Mundo dan El Pais, melaporkan, NSA mengawasi 60,5 juta panggilan telepon di Spanyol.

Seperti juga berita-berita soal program spionase lain yang dilakukan NSA, semuanya bersumber dari dokumen rahasia yang dibocorkan oleh eks analis dan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang kini hidup di pengasingan di Rusia.

Kementerian Luar Negeri Spanyol memanggil Duta Besar AS untuk Spanyol guna membahas soal tuduhan bahwa NSA memantau pembicaraan telepon dari puluhan juta warga, pebisnis, dan politisi Spanyol.

Namun, Pemerintah Spanyol tidak terburu-buru dalam menyikapi soal tuduhan spionase yang dilaporkan diadakan oleh NSA. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan, negaranya sedang mencari informasi lebih lanjut. Itu pula sebabnya, Spanyol menolak seruan Jerman untuk bergabung bersama 28 negara anggota Uni Eropa lain untuk mencapai "kesepakatan tanpa spionase".

Sikap paling keras terhadap penyadapan yang dilakukan AS itu ditunjukkan oleh Jerman. Hal itu bisa dimengerti. Di masa kepemimpinan Nazi, seluruh kegiatan warga Jerman dimata-matai oleh pemerintah, demikian juga dengan warga Jerman Timur di bawah kekuasaan komunis. Itu menjadikan warga Jerman sangat traumatis apabila kegiatan mereka dimata-matai.

Gedung Putih membantah telah menyadap atau memantau 60,5 juta telepon di Spanyol. AS juga tegas membantah bahwa Presiden Barack Obama mengetahui aktivitas agen mata-mata AS memantau telepon seluler Kanselir Jerman Angela Merkel. AS pun menyebut pemberitaan surat kabar terkemuka Perancis, Le Monde, bahwa NSA menyadap 70,3 juta percakapan telepon di Perancis sebagai informasi yang tidak akurat dan menyesatkan.

Dalam keadaan seperti ini, bantahan yang dikeluarkan AS tidak banyak gunanya. Oleh karena itu, Pemerintah AS sebaiknya mengadakan pertemuan dengan negara-negara sahabatnya, dan menjelaskan secara rinci mengenai duduk soalnya. Misalnya, mengapa sampai Edward Snowden memiliki dokumen rahasia yang isinya sebagaimana dilaporkan dalam surat kabar terkemuka di Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol?

Kita sangat berharap AS tidak bersikap defensif, serta mau secara terbuka dan jujur membicarakan apa yang terjadi. Dan, jika dimungkinkan, ke depan kegiatan spionase untuk mengatasi terorisme sebaiknya dilakukan bersama dengan negara-negara sahabatnya, dan bukan dengan memata-matai mereka.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000002892986
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger