Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 19 November 2014

TAJUK RENCANA Sensitivitas Harga BBM (Kompas)

KENAIKAN harga bahan bakar minyak di mana pun selalu mengandung sensitivitas, tidak hanya dalam bidang ekonomi tetapi juga politik.
Bagi Indonesia, kegalauan sudah berlangsung sebelum pemerintah hari Senin 17 November malam menaikkan harga BBM. Jelaslah pula, putusan menaikkan harga BBM tidaklah gampang karena selalu mengundang gelombang protes dan kecaman. Apa pun alasan dan pertimbangannya, kenaikan harga BBM mendorong kenaikan harga-harga lain. Ketika kenaikan harga BBM mulai diwacanakan, harga-harga sudah naik. Harga-harga bertambah tinggi lagi ketika kenaikan harga BBM diumumkan.

Tidak sedikit pula pemerintahan di negara-negara berkembang mengalami krisis politik sebagai dampak kenaikan harga BBM. Kenyataan itu memperlihatkan, persoalan BBM tidak hanya strategis secara ekonomi, tetapi juga sosial politik. Namun, tetap menjadi pertanyaan, apakah kenaikan harga BBM tidak dapat dikelola secara tepat agar tidak terjadi pergolakan. Dalam kenyataannya, setiap harga BBM dinaikkan selalu muncul kegalauan.

Telah muncul kesan seakan-akan Indonesia bukan sebagai bangsa pembelajar atas kasus penaikan harga BBM yang sudah berulang kali. Persoalan seperti berputar-putar di tempat, tanpa langkah maju dalam meredam dampak kenaikan harga BBM. Sebagai salah satu persoalan serius secara ekonomi dan politik, semestinya isu energi, termasuk kebijakan menaikkan harga BBM, dikelola secara saksama agar tidak setiap kali menimbulkan guncangan.

Segera terbayang, persoalan energi akan semakin rumit pada masa-masa mendatang karena produksi terbatas, sementara kebutuhan meningkat seiring pertambahan penduduk dan meningkatnya kebutuhan untuk pembangunan. Selama ini sering dibahas tentang energi terbarukan dan penggunaan energi panas bumi, tetapi kedodoran dalam level implementasi, yang menambah suram prospek kedaulatan dan kemandirian energi.

Tanpa ada strategi besar dan tindakan nyata, krisis energi akan menjadi salah satu ancaman besar bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia pada masa mendatang. Putusan menaikkan harga bisa saja dianggap penting, tetapi jauh lebih penting sebenarnya bagaimana pembenahan secara menyeluruh industri energi agar lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan.

Makna kenaikan harga BBM juga akan hambar jika hanya akan membebani rakyat, tanpa kompensasi dalam bidang pembangunan. Masyarakat sedang menunggu bagaimana dana subsidi BBM dialihkan untuk jaminan sosial, pembangunan prasarana dan sarana untuk mobilitas manusia, barang, serta jasa. Jika kenaikan harga BBM merupakan bagian dari pengorbanan bersama untuk kepentingan lebih besar, sebaiknya juga para pejabat berusaha memperlihatkan keteladanan dalam berkorban dengan mengurangi pemborosan, berhemat, dan tentu saja mengendalikan diri dari godaan korupsi.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010173465
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger