Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 15 Desember 2014

TAJUK RENCANA: Pemerintah Diminta Lindungi Warga (Kompas)

SEDIKITNYA 44 orang tewas dalam tiga ledakan bom yang terjadi di tiga tempat terpisah di Nigeria pada Kamis (11/12) lalu.
Ledakan pertama dan kedua terjadi di dekat stasiun bus di Jos, di bagian tengah Nigeria, menewaskan masing-masing 11 orang dan 29 orang. Sementara ledakan bom bunuh diri yang dilakukan dua gadis remaja di Kano, di bagian utara Nigeria, menewaskan sedikitnya 4 orang dan mencederai serius 12 orang.

Yang membuat rangkaian ledakan bom itu mengejutkan, dua bom yang diledakkan di dekat stasiun bus itu lokasinya berdekatan dengan ledakan bom yang terjadi bulan Mei lalu, yang menewaskan 118 orang.

Walaupun belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom, Kamis lalu, sejumlah kalangan menduga otak serangkaian ledakan bom itu adalah kelompok garis keras Boko Haram, yang juga merupakan sayap Al Qaeda.

Kota Jos, ibu kota Negara Bagian Plateau, sejak tahun 2001 menjadi sasaran empuk serangan ledakan bom oleh Boko Haram. Kelompok militan itu berharap dapat mengobarkan konflik agama di kota yang jumlah penduduk Muslim dan Kristen-nya seimbang.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan yang berkuasa sejak 6 Mei 2010 dinilai lemah dalam mengatasi serangan kelompok Boko Haram yang dilancarkan lewat ledakan bom bunuh diri, pembantaian, penculikan, dan tindak kekerasan lain.

Tahun lalu, Presiden Jonathan memberlakukan keadaan darurat untuk tiga negara bagian di utara, tetapi kekerasan yang terjadi malah semakin intensif. Itu sebabnya, Pemimpin Tertinggi Gereja Anglikan di Jos Uskup Agung Benyamin Kwashi mendesak pemerintah untuk melindungi dan memberikan rasa aman bagi rakyat Nigeria tanpa memandang apa pun etnik dan agamanya.

"Yang menyedihkan, korban bom itu umumnya kaum papa, miskin, dan tidak berdaya. Mereka tidak mempunyai apa-apa dan tidak punya pengaruh apa pun," ujar Kwashi.

Kita sepenuhnya setuju dengan Uskup Agung Kwashi bahwa pemerintahan Presiden Jonathan harus melindungi dan memberikan rasa aman terhadap rakyat Nigeria, terutama kaum miskin yang selalu menjadi korban karena ketidakberdayaan mereka.

Itu sebabnya, kita harapkan Presiden Jonathan mengerahkan segenap kekuatan yang dimiliki untuk menjaga ketenteraman dan keamanan di seluruh Nigeria agar terhindar dari aksi teror kelompok Boko Haram. Apa pun alasan yang melatarbelakanginya, tindak atau aksi teror, terutama yang disertai dengan kekerasan, tidak dapat diterima dan dibenarkan.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010668311
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger