Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 17 Desember 2014

TAJUK RENCANA: Positif Sikapi Penyanderaan Sydney (Kompas)

POLISI Australia melumpuhkan pelaku penyanderaan belasan warga di Kafe Lindt, di kawasan Martin Place, Sydney, Selasa (16/12) dini hari.
Serbuan polisi itu mengakhiri drama penyanderaan selama 16 jam. Dua orang tewas dan tiga orang mengalami luka serius. Di antara yang tewas adalah pelaku penyanderaan yang bernama Man Haron Monis, imigran asal Iran. Monis, yang mendapatkan suaka politik dari Australia tahun 1996, dikenal sebagai penjahat kambuhan.

Penyanderaan itu sendiri menarik untuk didalami, tetapi yang jauh lebih menarik adalah melihat bagaimana warga Australia menanggapi penyanderaan itu.

Baik warga masyarakat maupun media massa Australia menyikapi penyanderaan yang dilakukan imigran Iran itu dengan sangat bijaksana sehingga tidak memunculkan sentimen terhadap warga Muslim.

Lebih dari 40 organisasi Muslim di Australia langsung maju ke depan untuk mengecam penyanderaan itu, dan menegaskan penyanderaan itu tidak mencerminkan sikap atau pernyataan politik warga Muslim di Australia.

Bukan hanya itu, ancaman terhadap warga Muslim Australia yang disuarakan kelompok ultrakanan dilawan dengan gerakan yang intinya mengajak warga masyarakat untuk tidak ragu-ragu mendampingi warga Muslim di tempat-tempat umum.

Kita memuji tingkat kematangan dari warga masyarakat yang tidak serta-merta memusuhi warga Muslim hanya karena ada warga Muslim yang melakukan penyanderaan. Demikian juga sikap lebih dari 40 organisasi Muslim di Australia yang dengan cepat mengecam penyanderaan yang dilakukan imigran asal Iran itu.

Kematangan serupa diperlihatkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang selama ini dikenal bersikap keras terhadap para pencari suaka asing. Menyikapi peristiwa penyanderaan itu, Abbott menyatakan, "Australia adalah negara dengan masyarakat yang damai, terbuka, dan murah hati. Tak satu pun bisa mengubah semua itu."

Pernyataan Abbott itu sangat melegakan karena di satu sisi itu berarti perlakuan terhadap imigran, termasuk imigran Muslim, di dalam negeri tidak akan berubah hanya karena penyanderaan itu. Di sisi lain, Australia pun akan tetap menerima imigran asing atau pencari suaka.

Meningkatnya ancaman teror di Australia dalam enam bulan terakhir membuat kita harus bisa menerima jika proses penerimaan imigran atau pencari suaka asing itu dilakukan secara ekstra hati-hati dan memakan waktu yang lebih lama. Bagaimanapun Pemerintah Australia wajib menjaga dan melindungi keamanan warga negaranya.

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010708278
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger