Selain pemerintahannya terus berkonsolidasi, Presiden Jokowi juga menganggap tak mudah menjalankan program dan proyek jika tak ditopang perubahan perilaku dan sikap sehari-hari.

Revolusi mental yang menjadi andalan selama kampanye dan diharapkan menjadi salah satu landasan, misalnya, belum tampak adanya implementasi terutama dalam contoh kehidupan sehari-hari. Jadi, memang tidak mudah. "Yang penting ada komitmen untuk berubah dan kita sudah memulainya meski belum menjalankan itu semua," ujar Presiden Jokowi saat ditanya Kompas di sela-sela pengambilan gambar di halaman Istana Negara, Jakarta, Sabtu (25/1).

Dasar perubahan

Revolusi mental menjadi dasar mengubah perilaku lama menuju yang baru. Perilaku korup yang selama ini ada harus dikikis. Mental aparat yang kerap ingin dilayani harus diubah melayani. Itulah sebabnya mengapa ratusan ahli perencanaan pembangunan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan ribuan auditor di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan langsung berada di bawah Presiden yang ingin memastikan pengawasannya.

Beberapa kali dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, sebelum menjalankan program dan proyek pembangunan, pemerintah butuh perencanaan anggaran yang baik dan matang, perangkat aturan, anggaran, sumber daya manusia, dan komitmen tinggi.

Sejumlah program kini sudah disiapkan. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 yang disusun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, sejumlah program dan proyek direncanakan, mulai dari pembangunan waduk, pembangkit listrik tenaga uap dan tenaga air, jalan tol, jalur kereta api, bandara, pelabuhan, hingga tol laut untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia.

Jalan setelah 100 hari

Diharapkan, pembangunan program dan proyek berjalan setelah 100 hari pembentukan Kabinet Kerja. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan kapasitas fiskal, juga adanya stabilitas moneter, reindustrialisasi, peningkatan investasi,
dan peningkatan perdagangan dalam negeri. Pemerintah juga berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi serta mengurangi jumlah pekerja migran dengan pengurangan angka kemiskinan dan meningkatkan pelaksanaan sistem jaminan sosial.

Busana kerja berwarna putih pun digulung. Jokowi-JK sudah bergerak dan bekerja setelah dilantik. Namun, hasil-hasilnya seperti apa masih dinanti.

Waktu 100 hari ini sangat menentukan keberhasilan mewujudkan janji-janji untuk menyejahterakan rakyat.

(ANDY RIZA HIDAYAT/C WAHYU HARYO/SONYA HELLEN SINOMBOR/SUHARTONO)