Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 14 Februari 2015

TAJUK RENCANA Hiruk-pikuk dan Ketidakpastian (Kompas)

Kekhawatiran mendalam atas kemungkinan terdesaknya momentum pembangunan cenderung meluas di tengah kegalauan politik belakangan ini.

Sudah menjadi pembicaraan di mana-mana, bagaimana mungkin upaya perbaikan nasib rakyat dapat dilaksanakan jika ketegangan politik dan kekacauan hukum dibiarkan berlarut-larut. Kondisi hiruk-pikuk, yang bergerak ibarat bola liar ini, telah menciptakan ketidakpastian dan keraguan besar atas pelaksanaan agenda pembangunan yang, antara lain, dilontarkan pada kampanye pemilu.

Ekspresi kegalauan terasa mencolok, lebih-lebih karena sempat muncul harapan tinggi atas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hasil Pemilu 2014. Pemerintahan JKW-JK memang diharap-harapkan akan menciptakan momentum besar untuk mendorong pembangunan dan perubahan dalam banyak hal, termasuk mental dan terutama peningkatan kesejahteraan rakyat.

Namun, di luar harapan yang masih tersisa, kegaduhan serta hiruk-pikuk politik dan hukum terus berlangsung, seolah tak terkendali. Lazimnya, ketegangan langsung mengalami antiklimaks, sekurang-kurangnya untuk sesaat, begitu proses pemilu dilewati. Tidak seperti biasanya, ketegangan justru menggelinding kuat, malah dalam konfigurasi yang lebih rumit daripada kompetisi pemilu. Belum terlihat jelas upaya menghentikan secara cepat dan tepat.

Kasus pertikaian antara Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), misalnya, terkesan dibiarkan mengambang tanpa terlihat arah penyelesaian jelas, cepat, dan tepat. Sudah pasti persoalan ini menguras perhatian. Sangatlah diperlukan terobosan untuk segera membalikkan keadaan. Jika situasi kedodoran dibiarkan bergerak tak terkendali, implikasi dan komplikasinya akan negatif terhadap situasi bangsa dan negara secara keseluruhan, terutama terhadap proses pembangunan.

Upaya membalikkan keadaan tidak begitu gampang lagi, dan terasa semakin berat, lebih-lebih kalau sudah telanjur memburuk. Atas dasar itu, tindakan tegas, cepat, dan tepat perlu segera diambil berdasarkan visi kepemimpinan yang berjangkauan jauh ke depan. Keraguan dalam mengambil putusan akan menciptakan ketidakpastian dan menimbulkan krisis kepercayaan, yang menghambat upaya penyelesaian berbagai persoalan bangsa dan negara yang berada di depan mata.

Sejumlah persoalan, yang tumpang tindih, membutuhkan pemecahan segera, seperti ketimpangan sosial yang melebar, angka kemiskinan dan pengangguran yang masih sangat tinggi, sementara praktik korupsi merebak dari pusat sampai daerah. Belum lagi mafia hukum, peradilan, dan berbagai bentuk mafia lainnya.

Segala upaya penyelesaian berbagai persoalan itu membutuhkan konsentrasi dan kepemimpinan yang memberikan arah yang jelas dan tegas. Selama perhatian terkuras oleh hiruk-pikuk politik, sulit tercipta kondisi yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan.


Sumber: ‎http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000011993589 


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger