Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 16 Januari 2016

Warga Karawang Perlu KA//Pembayaran BPJS//Arah Knalpot//Jam Praktik Dokter (Surat Pembaca Kompas)

Warga Karawang Perlu KA

Sampai saat ini kami warga Karawang, Jawa Barat, hanya dapat berharap kelak akan ada kereta api jarak jauh, yang dalam perjalanannya berhenti di stasiun di kota kami.

Layanan angkutan KA jarak jauh sudah sangat kami butuhkan. Selama ini, jika ingin bepergian dengan KA ke Yogyakarta, Jawa Tengah, atau Jawa Timur, kami sangat repot karena harus ke Jakarta dulu. Padahal, KA tersebut dalam perjalanannya akan lewat Karawang juga.

Seiring dengan perkembangan Kota Karawang, jumlah penduduk calon konsumen (penumpang) KA kini cukup besar. Berbagai kegiatan bisnis dan perdagangan juga tumbuh pesat di Karawang sehingga membutuhkan pula sarana transportasi jarak jauh itu setiap hari.

Selama ini Stasiun Karawang sudah sering digunakan sebagai stasiun perhentian KA khusus atau KA wisata sewaan rombongan wisatawan. Apa yang masih perlu dilakukan hanya sedikit perbaikan agar Stasiun Karawang mencapai standar minimum sehingga layak melayani KA jarak jauh secara reguler. Tak pantaslah jika Stasiun Karawang kalah dari stasiun lain yang lebih kecil, seperti Pagaden Baru, Haurgeulis, atau Jatibarang.

Kami sangat berharap tahun ini PT KAI, khususnya dari Daerah Operasi I Jakarta, dapat mengakomodasi aspirasi warga Karawang agar ada satu atau dua KA jarak jauh yang berhenti di Stasiun Karawang.

APONG CAHYA WIJAYA, JL PARIKESIT II/87, PERUMNAS TELUK JAMBE BLOK R, KARAWANG

Pembayaran BPJS

Iuran BPJS Kesehatan ibu saya, (nomor 8888801280309095), saya bayar dari dua tempat berbeda: ATM BRI dan Indomaret, dan pada dua tanggal yang berbeda pula, yakni 1 dan 8 Desember. Kami baru tahu keberhasilan pembayaran setelah mengecek ulang.

Dari jawaban surat elektronik kami yang direspons dengan cepat dan profesional oleh kantor BPJS Malang, kami tahu bahwa sistem pembayaran BPJS Kesehatan belum menerapkan pemberitahuan jika iuran sudah terbayar.

Selaku pengguna jasa BPJS Kesehatan, kami mengusulkan agar pembayaran iuran dilengkapi dengan sistem peringatan/pemberitahuan jika iuran sudah masuk. Hal ini untuk menghindari pembayaran ganda. Memang betul uang pembayaran ganda tidak hilang dan dapat diakumulasikan untuk pembayaran berikutnya, tetapi akan lebih baik jika masalah bisa dicegah.

BAYU S GUNAWAN, PUSTAWAKAWAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA, JL ARGOPURO 28-34, LAWANG 65211

Arah Knalpot

Beberapa tahun terakhir para produsen sepeda motor membuat ujung knalpot mengarah ke atas. Di jalan raya, hal ini membuat para pengendara sepeda motor di belakangnya tidak nyaman. Semburan asap knalpot langsung menerpa perut, dada atau wajah, terutama saat berhenti di lampu merah.

Lewat surat ini saya ingin mengajak para produsen sepeda motor membuat jalan raya dan penggunanya untuk hidup lebih nyaman dan sehat. Caranya, dengan menambahkan alat penghalang di ujung knalpot atau dengan membuat ujung knalpot tidak mengarah ke atas, seperti sepeda motor model lama.

Untuk sepeda motor yang sudah di tangan konsumen, mereka bisa menghubungi dealer atau bengkel yang ditunjuk untuk memasang alat tersebut dengan gratis. Diharapkan pula, semua sepeda motor baru kelak diproduksi dengan knalpot model baru yang lebih ramah lingkungan dan kesehatan.

ZULHAM, JL PALA BARAT 6 NO 441 MEJASEM BARAT, TEGAL

Jam Praktik Dokter

Pada 5 Januari 2016 saya mengantar istri berobat ke dokter spesialis di RS Mitra Keluarga, Depok. Ia mendapat nomor antrean 1.

Jam praktik dokter mulai pukul 09.00. Namun, saat kami sampai di RS pada jam tersebut, dokter belum ada. Menurut perawat, dokter sudah datang, tetapi sedang mengunjungi pasien.

Kami menunggu sampai pukul 09.45, tetapi dokter belum juga mulai praktik. Kami akhirnya memutuskan batal berobat.

Kami menyarankan agar pihak RS mengatur jadwal dokternya dengan membedakan jam mengunjungi pasien dengan waktu praktik. Dengan demikian, dokter tak sampai menyiksa orang yang sedang sakit dan memerlukan penanganan segera.

JULVIZAR PRIHARDONO, SUKMAJAYA, DEPOK

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Januari 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger