Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 14 Maret 2016

TAJUK RENCANA: Pengungsi, Perlu Penanganan Segera (Kompas)

Kondisi puluhan ribu pengungsi asal Suriah yang tertahan di kamp pengungsi di perbatasan Yunani-Macedonia sangat mengenaskan.

Hidup di tengah keterbatasan fasilitas di kamp pengungsi, dan didera cuaca dingin yang ekstrem, membuat para pengungsi itu sangat menderita. Ribuan pengungsi berebut air bersih dan makanan, serta berlindung di tenda-tenda yang dilanda banjir. Padahal, 40 persen di antara para pengungsi itu adalah anak-anak.

Para pengungsi ini sedianya berniat meneruskan perjalanan ke Jerman. Namun, karena Austria, Slovenia, Kroasia, Macedonia, dan juga Serbia menutup perbatasan mereka bagi pengungsi, puluhan ribu pengungsi itu tertahan di dekat kota Idomeni di perbatasan Yunani-Macedonia.

Kita berharap para pengungsi di dekat kota Idomeni itu segera ditangani agar kondisi mereka tidak semakin memburuk. Penanganan segera itu antara lain memerlukan komitmen dari negara-negara anggota Uni Eropa (UE) untuk berbagi beban dengan menampung pengungsi sesuai kesepakatan yang ada.

Komisioner Eropa Urusan Pengungsi Dimitris Avramopoulos mendesak anggota UE untuk menampung sedikitnya 6.000 pengungsi per bulan yang selama ini tertahan di Yunani dan Italia. Kesepakatan UE yang diadopsi September 2015 mengatur 160.000 pengungsi akan diserap berdasarkan kuota negara-negara anggota. Akan tetapi, hingga saat ini hanya 865 pengungsi yang diserap.

Kecenderungan akhir-akhir ini memperlihatkan bahwa UE mulai menutup diri terhadap pengungsi. Kesepakatan sementara UE dengan Turki, pekan lalu, di mana Turki bersedia memulangkan kembali para pengungsi Eropa asal Suriah, mempertegas hal itu. Dan, sebagai imbalan, UE membayar 6 miliar euro kepada Ankara, memberikan bebas visa di zona Schengen bagi warga Turki mulai bulan Juni mendatang, dan membuka kembali pembicaraan soal keanggotaan Turki di UE. Di Jerman sendiri, yang selama ini terbuka terhadap imigran, mulai muncul gerakan-gerakan anti imigran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa serta organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia menentang keras pemulangan kembali pengungsi secara paksa. Sementara itu, rencana dengan imbalan bagi Turki itu juga diprotes sejumlah anggota UE, termasuk Austria.

Kita sungguh sangat berharap bisa ditemukan suatu penyelesaian yang segera dan adil bagi para pengungsi yang masih tertahan di perbatasan Yunani-Macedonia.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Maret 2016, di halaman 6 dengan judul "Pengungsi, Perlu Penanganan Segera".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger