Cari Blog Ini

Bidvertiser

Minggu, 17 Juli 2016

Idul Fitri//Pendidikan Dokter//Tunjangan Sertifikasi (Surat Pembaca Kompas)

Idul Fitri

Masih suasana Lebaran, saya ingat pada tahun 1960-an pernah terbaca di surat-menyurat tulisan aidil fitri selain Idul Fitri yang maksudnya sama. Mungkin kata aidil (kalau bisa dihubungkan dengan aud/audah dalam bahasa Arab) dimaksudkan Buya Ahmad Syafii Maarif sebagai "kembali" seperti beliau tulis pada 2008.

Baru-baru ini, dalam Renungan Idul Fitri 1437 H (Kompas, 5/7) beliau menulis fitrdisebut juga iftar dan juga bermakna "menciptakan". Tulis beliau lagi, ada juga orang mengartikan id dengan "kembali".Id al-fitri diterjemahkan "kembali pada asal penciptaan manusia yang bersih, suci, tanpa noda, tanpa dosa", seperti bayi yang baru lahir setelah dibasuh selama Ramadhan.

Konon ada pengertian, dalam Ramadhan terkandung suatu proses tempat manusia yang beribadah puasa untuk merenungi perilakunya 11 bulan silam yang belum tentu luput dari lumuran dosa. Oleh sebab itu, terjadi proses pembasuhan untuk menghilangkan lumuran dosa itu.

Proses dimaksud selesai sehabis Ramadhan pada 1 Syawal dan hasilnya berupa manusia yang bersih (fitr ataufitroh) sesuai kekuatan iman masing-masing. Sedangkan dosa-dosa masa lalu tetap tercatat dan biarlah Tuhan memutuskan akibat bagi mereka yang memikul dosa. Selanjutnya dalam hal perilaku manusia berlangsung apa adanya, hingga tiba lagi Ramadhan dengan proses pembasuhan berikutnya.

Bulan Ramadhan menjadi tonggak peringatan setiap tahun sepanjang masa, bahwa manusia senantiasa punya kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar, sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada setiap hamba-Nya.

Apakah hal itu melatarbelakangi sebuah seruan di hari Lebaran, minal aidin wal faizin yang berarti "kita kembali dan meraih kemenangan"? Itu hanya sebuah pengertian dan bukan hal tercela dalam beragama.

BERHAM NOOR, JL TOHPATI, YOGYAKARTA

Pendidikan Dokter

Kemajuan teknologi saat ini baik dalam ketepatan (waktu, tempat), kecepatan, kedalaman (piko/nano), maupun kecanggihan, sudah sangat tinggi. Kemajuan ini juga mendorong bidang kedokteran tidak hanya pada sel, tetapi sampai ke tingkat submolekul.

Tingkat penelitian dan praktik klinik juga sudah mencapai tingkat molekul dan submolekul. Ini mendorong pengembangan alat penelitian dan diagnosis yang sesuai. Maka, sumber daya manusia juga harus dikembangkan.

Sebenarnya pilar utama ilmu kedokteran adalah biologi, fisiologi, anatomi, fisika, dan kimia. Mungkin masih perlu ditambahkan: manajemen dan penelitian. Namun, saat ini pendidikan kedokteran fokus untuk mencukupi pelayanan kedokteran primer sehingga pengetahuan pilar kedokteran kurang mendapat tempat.

Padahal, awal perkembangan pendidikan dokter di Indonesia, dokter kecuali dididik sebagai dokter untuk menangani segala jenis dan tindakan kedokteran, juga dididik sebagai ilmuwan. Pelayanan kedokteran primer diserahkan pada perawat yang dulu disebut mantri juru rawat.

V SUTARMO SETIADJI, DOKTER AHLI FISIOLOGI, JAKARTA

Tunjangan Sertifikasi

Menanggapi surat Saudara Juanda Saragih "Tunjangan Sertifikasi", (Kompas, 8/6), kami menyampaikan guru yang bersangkutan saat ini telah memenuhi syarat untuk memperoleh Tunjangan Profesi Guru Non PNS periode Januari-Juni 2016. Kami telah menerbitkan Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) 1244.1360/TP/B/3/ PI/2016 tentang pencairan tunjangan profesi yang bersangkutan.

Perlu kami informasikan juga bahwa operator sekolah bertanggung jawab dalam hal sinkronisasi dapodik, sedangkan operator disdik kabupaten/kota dan operator Kemdikbud bertugas menarik data yang telah di-input operator sekolah.

Kekurangan jumlah jam mengajar guru SMP dapat ditambahkan dengan jam mengajar di SMA dengan syarat mata pelajaran tambahan tersebut linier dengan sertifikasi guru yang bersangkutan. Namun, hal tersebut adalah kebijakan disdik kabupaten/kota. Kemdikbud hanya menetapkan jam tersebut apabila syarat di atas terpenuhi.

Semoga penjelasan ini dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi Saudara Juanda.

ASIANTO SINAMBELA, KEPALA BIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN MASYARAKAT, KEMDIKBUD

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Juli 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger