Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 30 Juli 2016

Macet Jalan Pramuka//Bukan Gerilyawan//Tanggapan Batik Air//Tanggapan BPJS (Surat Pembaca Kompas)

Macet Jalan Pramuka

Dengan diambilnya satu jalur buat jalur bus transjakarta, jalur cepat di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, menjadi sempit. Akibatnya, kemacetan selalu terjadi saat jam berangkat kantor atau sekolah, dari Jalan Pemuda ke Jalan Pramuka.

Pemicu kemacetan lain adalah banyaknya kendaraan di jalur lambat yang memaksa keluar ke jalur cepat. Tiga titik yang sebenarnya merupakan akses dari jalur cepat ke jalur lambat dilanggar dan dijadikan titik keluar dari jalur lambat ke jalur cepat. Pengguna jalur lambat pindah ke jalur cepat untuk menghindari kemacetan di sekitar rel kereta.

Usul saya adalah terpaksa mengorbankan tanaman dan membongkar pembatas antara jalur cepat dan jalur lambat seperti di Jalan Pemuda, sehingga tidak terjadi kemacetan.

Arah sebaliknya, dari Pramuka ke Jalan Pemuda, saat waktu pulang kantor, juga sering macet parah. Setelah saya amati, akar permasalahannya ada di Jalan Pondasi, sementara kemacetan di Jalan Bangunan Timur/Bangunan Barat. Kendaraan yang keluar dari jalan Pondasi memaksa keluar arah Jalan Bangunan Barat sehingga menutup jalan dari Jalan Bangunan Barat ke arah Jalan Bangunan Timur.

Akibatnya, kendaraan dari Jalan Kayu Jati Raya terhenti tidak bisa lewat karena kendaraan dari Jalan Pemuda, baik dari arah Pramuka maupun arah Rawamangun, juga dari Jalan Sunan Giri, terkunci di perempatan Jalan Pemuda. Dampaknya adalah sepanjang Jalan Pemuda, Jalan Pramuka, dan Jalan By Pass dua arah, macet.

Saya mengusulkan Jalan Pondasi dijadikan satu arah dan hanya boleh dilewati oleh kendaraan dari Jalan Bangunan Barat/Jalan Bangunan Timur. Kendaraan tidak boleh keluar dari jalan Pondasi menuju ke arah Jalan Bangunan Barat maupun Jalan Bangunan Timur.

KHAIRUL, JAKARTA UTARA

Bukan Gerilyawan

Harian Kompas (Jumat, 15/7) memuat berita berjudul "Pameran Koleksi Istana Menjadi Tradisi Baru". Pada kolom 3 ditulis: ...dan 'Seko' (nama seorang gerilyawan) karya S Soedjojono.

"Seko" setahu saya bukan nama seorang gerilyawan, melainkan istilah dalam militer Jepang bermakna 'berjaga'(konsinyer).

Lukisan ayah saya tersebut memang mengekspresikan gerilyawan Indonesia yang sedang berjaga, bersiaga.

ABANG RAHINO, PADUKAN RT 030, PAKEMBINANGUN, SLEMAN

Catatan Redaksi:

Terima kasih atas informasi yang disampaikan.

Tanggapan Batik Air

Terkait masalah yang disampaikan Bapak Hilarius Soro di Kompas (Kamis, 16/6) ihwal "Uang Tiket Belum Kembali", kami telah menghubungi secara langsung Bapak Hilarius Soro di Biara Kasisiakum dan seluruh permasalahan telah selesai.

Kami berharap Bapak Hilarius Soro dan penumpang setia kami lainnya dapat terus terbang bersama Batik Air.

ANDY M SALADIN, PUBLIC RELATIONS MANAGER, LION AIR GROUP

Tanggapan BPJS

Sehubungan dengan dimuatnya surat Bapak Sutomo Purwoto di Kompas(Jumat, 13/7) berjudul "BPJS Ditolak", bersama ini kami sampaikan penjelasan berikut.

Kami mengucapkan terima kasih atas informasi Bapak Sutomo terkait prosedur rujukan di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kami juga turut berdukacita atas meninggalnya Bapak Suseno.

Setelah menginvestigasi kasus almarhum Bapak Suseno, ayah Bapak Sutomo, sesuai surat klarifikasi dari RS Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, memang betul kondisi ruang perawatan ICU sedang penuh. RS Hermina Jatinegara telah merujuk ke RS St Carolus, tetapi juga penuh.

BPJS Kesehatan terus berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit providerBPJS Kesehatan untuk mengoptimalkan pelayanan, khususnya apabila terjadi kasus serupa. Dalam hal melayani pasien, BPJS Kesehatan tidak membeda-bedakan antara pasien jaminan dan pasien umum.

Adapun BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Timur telah menjelaskan kepada Bapak Sutomo di kediaman, Jumat (15 Juli 2016). Selain menerima penjelasan kami, Bapak Sutomo juga secara aktif memberikan masukan kepada BPJS Kesehatan terkait prosedur rujukan.

IKHSAN, KEPALA GRUP KOMUNIKASI PUBLIK DAN HAL, BPJS

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juli 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger