Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 25 Juli 2016

TAJUK RENCANA: NIIS Terus Menebar Teror (Kompas)

Benarkah bahwa kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah yang melakukan serangan bom bunuh diri di Afganistan?

NIIS, memang, mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan di Afganistan itu. Serangan bom bunuh diri di Afganistan hari Sabtu lalu menewaskan tak kurang dari 80 orang dan melukai lebih dari 200 orang. Kelompok Taliban, yang selama ini sering melakukan aksi teror, menyatakan tidak bertanggung jawab.

Kita pantas bertanya, benarkah serangan itu dilakukan oleh NIIS? Kalau kita mengajukan pertanyaan tersebut, sedikit pun tidak hendak meragukan kemampuan NIIS melakukan serangan seperti itu. Kita percaya bahwa mereka memiliki kenekatan, kegilaan, seperti itu: bisa tega membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Hal seperti itu sudah berkali-kali mereka lakukan. Karena itu, sangat mungkin mereka melakukan serangan bom bunuh diri.

Namun, sekali lagi, benarkah mereka yang melakukan. Kita pantas bertanya, karena aksi penembakan yang dilakukan seorang bersenjata di Muenchen, Jerman—menewaskan sembilan orang dan melukai 10 orang lainnya—juga diklaim sebagai dilakukan oleh NIIS, meskipun pihak yang berwajib di Jerman menyatakan pelaku tidak ada hubungannya dengan NIIS.

Banyak serangan teror, atau aksi terorisme, baik di Eropa, Perancis dan Brussels misalnya, atau di Banglades dan Pakistan, dikaitkan dengan NIIS. NIIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab, bahkan juga yang terjadi di Jakarta. Kalau semua klaim itu benar, sungguh sangat dahsyat kelompok tersebut. Mereka masuk ke mana-mana, dan menebarkan teror di mana-mana. Ketika posisi mereka di Irak dan Suriah semakin terdesak, mereka melakukan aksinya di luar "wilayahnya". Tentu hal tersebut pantas dan harus diwaspadai.

Akan tetapi, sekadar sebagai catatan, dalam teori terorisme ada yang disebut sebagai collective action dan connective action. Dulu aksi terorisme dilakukan oleh sebuah kelompok yang bersatu, dilakukan bersama-sama (collective action), tetapi sekarang, mengutip pendapat Lance Bennett dan Alexandra Segerberg, orang tidak perlu bergabung atau menjadi bagian sebuah organisasi (dalam hal ini NIIS) untuk melakukan aksi teror. Mereka cukup memiliki satu pandangan ideologi, dan mengklaim sebagai bagiannya. Tentu, dalam hal ini, NIIS sangat senang. Sebab, mereka dicitrakan sebagai sangat hebat dan ada di mana-mana serta mampu terus meneror.

Terlepas apa yang sesungguhnya terjadi, serangan teror tetap tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya. Serangan seperti di Afganistan bisa terjadi di mana-mana dan kapan saja. Karena itu, kewaspadaan dan kerja sama semua pihak perlu dilakukan untuk menghadapi dan menangkal terorisme. Mereka adalah kelompok yang anti kemanusiaan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juli 2016, di halaman 6 dengan judul "NIIS Terus Menebar Teror".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger