Sebagai orangtua murid, saya setiap hari selalu merasa waswas ketika melepaskan keberangkatan anak saya. Ia sekolah di SMU 29 Jalan Kramat 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Transportasi paling cepat untuk pergi dan pulang sekolah adalah naik keretacommuter line, lalu turun di Stasiun Kebayoran Lama, yang berjarak sekitar 700 meter ke sekolah. Dari stasiun menuju sekolah, ia dan teman-temannya harus menyeberang jalan yang lebar, dengan right of way (RoW atau daerah milik jalan) sekitar 50 meter, dan lalu lintasnya sangat ramai.
Oleh karena itu, kami mohon kiranya Bapak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dapat membuatkan jembatan penyeberangan yang cukup nyaman bagi anak-anak yang bersekolah di SMU 29 Jakarta, yang pasti juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat lain di sekitarnya.
Jangan sampai setelah ada korban, baru memikirkan pembangunan jembatan penyeberangan.
JOKO YUWONO
Perumahan Griya Pipit, Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan
Terminal 3
Hari Minggu (14/8), saya menjemput istri di Terminal 3. Saya kecewa karena ternyata keadaannya menyedihkan. Informasi di pintu keluar penumpang minim sehingga banyak penumpang harus bertanya ke petugas.
Banyak bagian yang belum selesai sehingga pemandangan di terminal semrawut. Apabila pesawat terlambat, para penjemput akan kelaparan karena tidak ada penjual makanan. Di lantai keberangkatan ada penjual kopi yang hanya punya empat meja, itu pun ukurannya lebih kecil dari warung kopi pinggir jalan.
Pada hari yang sama, anak saya mendarat dari Bali dengan GA-415 pukul 20.00. Ia baru bisa keluar terminal pukul 22.00 karena menunggu bagasi dan terjadi keributan para penumpang dengan petugas karena bagasi lama keluar.
Saya usul agar Terminal 3 sementara ditutup dulu untuk menyelesaikan semua perangkat keras ataupun sistem atau perangkat lunaknya. Dengan demikian, ketika dibuka kembali terminal akan kelihatan bersih, indah, dan fungsional sehingga kami pun bisa membanggakannya.
PANGARSO HK
Jalan Puloasem, Rawamangun, Jakarta 13220
Klaim Asuransi Belum Dibayar
Saya adalah pekerja migran di Mekkah, di bawah Company Bin Laden Group (SBG) dengan subkontraktor Company Vision Etimad–ELMEC. Kontrak kerja saya dua tahun, Juni 2014 sampai dengan Juni 2016. Saya di-PHK secara sepihak pada 29 Februari 2016, tetapi sisa kontrak tidak dibayar.
Saya pulang dari Arab Saudi pada 10 Juni 2016 dan mengajukan klaim asuransi ke Jasindo 24 Juni 2016. Janji dari Jasindo, uang saya akan cair 2 minggu kemudian. Namun, setelah berjalan 1,5 bulan, belum juga ada berita. Setiap saya cek, jawabnya masih dalam proses.
Yang ingin saya tanyakan melalui surat ini kepada yang terhormat Menaker, Ketua BNP2TKI, juga pihak Asuransi Jasindo, berapa lama waktu yang dibutuhkan dari saat klaim diajukan sampai dana dicairkan?
Saya sungguh memohon bantuan Kementerian Pekerjaan dan BNP2TKI untuk menyelesaikan masalah ini. Sekadar informasi, ada teman-teman yang sudah mengajukan klaim 4-5 bulan dan sampai saat ini belum cair.
EMAN ONNI
Desa Pangung Rawi, Kecamatan Jombang, Cilegon, Banten
Tanggapan Prudential
Terkait surat di Kompas (29/5) "Perubahan Manfaat Asuransi" dari Bapak Bertoldus Y Hartan, kami telah menghubungi Bapak Bertoldus Y Hartan untuk memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Bapak Bertoldus menyatakan, ia tidak pernah mengajukan permohonan pengalihan penempatan jenis dana investasi dari PRUlink Managed Fund Plus menjadi PRUlink Equity Fund.
Setelah ditelusuri, kami telah membatalkan pengalihan dan penempatan jenis dana investasi Bapak Bertoldus Y Hartan serta menyesuaikan unit sesuai jenis dana investasi yang dipilih sebelum ada pengalihan dan penempatan dana. Tenaga pemasaran terkait sudah tidak bekerja sama dengan Prudential Indonesia sejak Februari 2014.
Kami menghargai Bapak Bertoldus Y Hartan yang telah menerima penjelasan dan memutuskan melanjutkan perlindungan di Prudential.
NINI SUMOHANDOYO
Corporate Marketing and Communications Director Prudential
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar