Cari Blog Ini

Bidvertiser

Senin, 01 Agustus 2016

Hati-hati Transaksi "Online" (Surat Pembaca Kompas)

Saya ingin berbagi informasi kejadian yang menimpa dompet ("wallet") e-dagang saya di Bukalapak hingga terkuras habis. Kejadiannya tanggal 28 Mei 2016, ketika saya mendapatkan informasi lewat "e-mail" bahwa ada penarikan dana di dompet e-dagang saya hingga tiga kali transaksi.

Saya berusaha secepatnya menghubungicall center Bukalapak dan dijanjikan oleh Saudara Yana akan ada pengembalian dana utuh karena penjual akan dihubungi. Saya mencoba dua sampai tiga kali menghubungi call center dan Twitter Bukalapak karena merasa respons lambat.

Ternyata Bukalapak baru merespons e-mail saya lebih dari 1 x 24 jam sehingga penjual sudah mengirimkan barang yang dibeli lewat dompet saya. Pihak internal Bukalapak tidak merasa bersalah dengan mencari kesalahan pembeli dan menyatakan bahwa kesalahan ada pada pihak pembeli.

Bagaimana dengan hak pembeli yang jelas sudah dirugikan? Mengecewakan karena pihak Bukalapak tidak mampu memberikan penyelesaian. Waspada menaruh dana di dompet e-dagang dan terhadap pelayanan tidak profesional.

Saya merasa tertipu pihak Lazada berikut penjualnya karena saat memesan barang dan membayar melalui transfer BCA tanggal 17 Juni 2016 tercantum bahwa stok tersedia dan estimasi penerimaan barang pada 20-22 Juni 2016. Nomor pesanan 322897818.

Tanggal 23 Juni 2016, saya belum menerima barang dimaksud dan akhirnya saya telepon ke Lazada (021) 80640090 untuk konfirmasi. Barang yang dipesan dan sudah dibayar itu kamera Xiaomi Yi, mau dibawa liburan tanggal 24 Juni 2016 ke Surabaya.

Jawaban terakhir yang saya terima pada tanggal 8 Juli 2016, barang saya telah terjual dan belum ada pengganti. Mengapa berbisnis dengan cara begini? Membuat konsumen kapok dan kecewa.

Pada tanggal 29 Januari 2016, saya membeli tas wanita dengan harga Rp 468.622. Sudah dibayar lunas, ditandai dengan munculnya nomor tagihan 296013181704 di account memberEnsogo. Ada juga penjelasan, barang akan dikirim dalam 14 hari.

Namun, pada waktu yang dijanjikan, barang belum juga dikirim. Saya menanyakan via e-mail, tetapi dijawab dengan berbagai alasan, antara lain barang pesanan dikirim dari Tiongkok dan mohon sabar.

Melalui situs www.17track.net untuk pengecekan pengiriman China Post, saya melihat pada status pengiriman pesanan barang saya dengan nomor AWB RH216080568CN tercantum not found. Ketika saya mengajukan komplain, pihak Ensogo lewat e-mail menjelaskan, "Terkait pengiriman pesanan yang terlambat, kami akan melakukan refundatas barang dimaksud yang sudah dibayar".

Saya sudah mengisi formulir refundtanggal 21 April 2016, namun hingga saat ini tidak ada realisasi. Padahal, prosesrefund dijanjikan 14 hari kerja dan uang akan ditransfer ke rekening sesuai dengan formulir refund.

Di mana tanggung jawab Ensogo Indonesia?

Tanggal 13 Juni 2016, akun Tokopedia saya dibobol dan saldo dipakai untuk berbelanja, total senilai Rp 700.000. Pada tanggal yang sama, saya mengetahui ada transaksi pembelian dari e-mailTokopedia yang menginformasikan pembayaran berhasil diverifikasi.

Kemudian saya mengirim e-mail balasan kepada layanan pelanggan Tokopedia pada tanggal yang sama agar transaksi dibatalkan karena saya tidak pernah bertransaksi. Sudah lebih dari sepuluh kali saya mengirimkan pesan kepada pihak Tokopedia, namun tidak pernah menerima balasan.

Tokopedia tidak bertanggung jawab ketika ada akun yang dibobol dan saldo dipakai oleh pihak yang tidak berhak. Saya tidak bisa telepon ke Tokopedia karena tidak memiliki online layanan pelanggan. Semua permasalahan hanya bisa dikomunikasikan melalui pesan kepada layanan pelanggan via e-mail.

Tanggal 29 April 2016, saya membeli tiket pesawat rute Medan-Padang di Tiket.com menggunakan Mandiri Clickpay Rp 643.000. Transaksi berhasil, namun tiket tidak tercetak, baik melalui e-mailmaupun SMS. Saya menghubungi layanan pelanggan Tiket.com, Saudara Tomi, yang menyampaikan bahwa transaksi gagal dan untuk pengembalian dana dapat menghubungi Bank Mandiri.

Pihak Bank Mandiri menjelaskan bahwa transaksi saya berhasil dan dana telah dikredit ke rekening Tiket.com dengan bukti kredit. Bukti pendebetan saya kirim ke Tiket.com tanggal 3 Juni 2016 melaluie-mail dan konfirmasi melalui layanan pelanggan, Saudari Mei. Saya disuruh bersabar. Tanggal 17 Juni 2016, saya bertanya, namun kembali disuruh bersabar.

Pada tanggal 20 Juni 2016, saya mendapatkan kabar dari Saudara Elsya Moelya bahwa transaksi saya tidak berhasil dan disuruh menghubungi Bank Mandiri untuk pengembalian dana. Saya komplain melalui layanan pelanggan, Saudara Norman, yang menyarankan untuk membuat laporan baru dan meminta bersabar sampai keluhan diteruskan kepada pihak terkait.

Masa perusahaan sebesar Tiket.com hanya mampu meminta konsumen bersabar?

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Juli 2016, di halaman 13 dengan judul "Hati-hati Transaksi "Online"".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger