Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 13 Agustus 2016

Pengecoran Jalan Pamulang//Interkoneksi ATM//Menagih Utang (Surat Pembaca Kompas)

Pengecoran Jalan Pamulang

Beberapa bulan terakhir di sekitar Pamulang berlangsung pelebaran dan pengecoran jalan. Proyek ini tentu akan sangat bermanfaat bagi warga, tetapi sayang pengerjaannya terkesan tumpang tindih dan tidak berpihak pada warga.

Beberapa hal yang menjadi masalah adalah tiang-tiang listrik yang masih berdiri di tengah jalan, yang membahayakan pemakai jalan. Hal lain adalah penyempitan jalan di seputar Pamulang Square dan menjadi titik kemacetan.

Ujung coran jalan sebagai akses menuju jalan cor dikerjakan asal-asalan. Selain berbahaya, hal ini juga dapat merusak mobil sedan yang pendek. Saluran air yang baru dibuat lebih tinggi dari jalan raya, sementara saluran yang lama diuruk untuk mengantisipasi ketinggian cor.

Hal lain adalah tahap pengecoran yang tidak terencana. Sementara pengecoran jalan di area Pamulang Square masih berantakan, sepanjang Jalan Pajajaran tiba-tiba dicor.

Kepada yang berwenang, kami mohon proyek ini dikerjakan secara teratur dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Sebagai warga Pamulang, tanpa proyek ini saja kami sudah kenyang dengan kemacetan. Kini, kami harus berjuang mencari jalan karena buka tutup area pengecoran. Belum lagi para pemilik toko yang kehilangan rezeki.

HENDRA

Kompleks APS, Pamulang Barat, Tangerang Selatan 15417

Interkoneksi ATM

Saya adalah nasabah BCA sejak 1993. Pada 12 Juli 2016, saya menarik tunai di ATM jaringan Cirrus/Maestro di Manila, Filipina. Rekening BCA saya didebet tanpa keluar dana tunainya.

Saya melapor ke Halo BCA dengan nomor 2127701184 dan bersamaan dengan itu, saya komplain ke Metro Bank, Manila.

Per 18 Juli 2016, Metro Bank menginformasikan bahwa dana saya telah dikirim melalui jaringan Master Card, yang kemudian saya sampaikan melalui e-mail ke Halo BCA sebagai laporan progress Metro Bank.

Namun sampai detik ini, BCA tidak memberikan informasi apa pun selain "harap menunggu sampai 19 September 2016".

Selasa 9 Agustus 2016, saya mendapatkan penjelasan dari Halo BCA (Saudari Emma) bahwa apabila pada 19 September 2016 BCA belum mengembalikan dana yang mereka debet beserta biaya transfer, saya diminta membuat laporan baru ke Halo BCA.

Sebagai konsumen yang paham kemajuan IT di perbankan era milenium ini, jawaban yang saya terima dari Halo BCA sejak saya melapor pada 14 Juli 2016 sampai 9 Agustus 2016 sangat mengecewakan. Apakah interkoneksi BCA berada pada masa primitif sehingga harus menunggu lebih dari 2 bulan?

Saat ini saya sedang menyusun laporan pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) untuk mengajukan masalah yang saya hadapi sebagai bentuk pelanggaran hak atas konsumen yang dilindungi oleh UU Perlindungan Konsumen di Indonesia. Saya menunggu itikad baik BCA untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya.

ALEXANDER PRATOMO

Jalan Jingganagara, Kota Baru Parahyangan

Menagih Utang

Ayah saya (almarhum sejak 2013) pemegang kartu kredit BNI 4105-0500-0091-64xx yang menyisakan sejumlah tagihan.

Saya sejak 2010 sudah berbeda kota dengan ayah saya, jadi tidak tahu perihal tagihan tersebut. Pada 21 Juni 2016, pihak BNI diwakili Pak Hendri menelepon saya dan menagih tagihan kartu kredit almarhum ayah saya.

Dengan itikad baik, saya mencari pinjaman uang untuk melunasi kewajiban almarhum. Keesokan harinya uang langsung saya setorkan dengan perjanjian, BNI akan segera membuat surat lunas paling lambat seminggu setelah pelunasan. Pak Hendri berjanji akan mengurusnya.

Pada 4 Juli 2016, saya hubungi Pak Hendri, tetapi tidak ada tanggapan. Pada 12 Juli 2016, saya hubungi lagi, tetap tidak ada jawaban. Pada 20 Juli 2016 saya hubungi, hanya dijanjikan akan dicek ke bagian administrasi. Terakhir, ini keempat kalinya, saya hubungi Pak Hendri pada 25 Juli 2016. Tetap tak ada tanggapan.

Padahal saat mengejar kewajiban almarhum, dalam satu hari saya bisa ditelepon BNI hingga tiga kali dan di-SMS lima kali. Demikian pula hari berikutnya.

CHRIS INDERAYANTO

Jalan H Samaan, Palmerah,Jakarta Barat

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger