Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 24 Agustus 2016

TAJUK RENCANA: Maju Bersama Lebih Cepat (Kompas)

Melalui usia 71 tahun, Indonesia berhasil bergerak maju membangun demokrasi meskipun banyak modal sosial politik belum termanfaatkan.

Harian ini sejak Senin melaporkan, sejumlah indeks yang berhubungan dengan demokrasi, ketahanan negara terhadap tekanan luar, dan persepsi korupsi terus membaik meskipun perbaikan tersebut terjadi perlahan.

Semakin baik kualitas demokrasi dan semakin mampu suatu negara bertahan terhadap tekanan luar, daya saing sebagai bangsa pun semakin meningkat. Kekhawatiran menjadi negara gagal, setidaknya saat ini, tidak terwujud.

Perbaikan tersebut menunjukkan ada keinginan terus memperbaiki diri untuk menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara makmur dan maju lainnya.

Berbagai indikator yang mengukur kemajuan sosial, ekonomi, dan politik mensyaratkan kontrol transparan terhadap kekuasaan negara agar berjalan sesuai dengan nilai dan prinsip yang disepakati bersama warga negara.

Dalam perspektif tersebut, meskipun laju kemajuan yang kita capai masih lambat, tetaplah membesarkan hati karena masyarakat ikut berpartisipasi mengawasi bekerjanya pusat pemerintahan dan memiliki kesadaran bahwa hak-hak warga negara harus dipenuhi.

Indonesia memiliki modal cukup untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya dan meningkatkan daya saing global. Kekayaan alam kita menjadi modal ekonomi, toleransi terhadap perbedaan sebagai modal sosial, dan tekad bersama memilih demokrasi sebagai sistem pemerintahan adalah modal politik. Kita juga sepakat demokrasi seharusnya menjadi jalan membawa masyarakat menjadi lebih makmur meski menghadapi banyak tantangan.

Pada sisi lain, upaya bergerak maju masih dibayang-bayangi banyak kekurangan. Korupsi terus terjadi, kelompok- kelompok kepentingan menggunakan kekuatan demokrasi untuk mencapai tujuannya seraya mengorbankan kepentingan orang banyak. Jika masyarakat tidak ikut mengawasi, apa yang pernah kita kecam sebagai korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat kembali lagi pada pemegang kekuasaan dan lebih merata karena desentralisasi kewenangan pemerintahan ke daerah.

Francis Fukuyama dalam Political Order and Political Decay: From the Industrial Revolution to the Globalization of Democracy (2014) berargumentasi, demokrasi di mana-mana terus berhadapan dengan ketimpangan, ketidakadilan, dan buruknya kinerja lembaga negara.

Menuju 72 tahun merdeka kita bersama-sama perlu terus menguatkan lembaga-lembaga negara agar tidak terjebak KKN, tidak korup, dan kompeten sehingga demokrasi sesungguhnya terjaga, keadilan sosial dan kemakmuran sebagai cita-cita bersama bangsa terwujud.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Agustus 2016, di halaman 6 dengan judul "Maju Bersama Lebih Cepat".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger