Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 24 Agustus 2016

TAJUK RENCANA: Memenuhi Harapan Jepang (Kompas)

Pemerintah Jepang berharap Indonesia memainkan peran yang kuat di kawasan Asia Tenggara dan dapat menyatukan ASEAN.

Harapan Jepang tersebut, yang diungkapkan oleh Direktur Divisi Asia Barat Daya Kedua Kementerian Luar Negeri Jepang Hirotaka Matsuo, sangat menarik untuk kita cermati. Apalagi kalau harapan itu dimasukkan dalam konteks perkembangan kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara akhir-akhir ini. Maka, harapan tersebut terasa sangat berarti maknanya.

Sebenarnya, harapan Jepang tersebut tidak berlebihan. Kita katakan tidak berlebihan karena memang Indonesia merupakan negara terbesar di kawasan Asia Tenggara. Terbesar dalam segala aspek, baik dari aspek wilayah maupun jumlah penduduk, serta potensi-potensinya dibandingkan dengan negara anggota ASEAN lainnya.

Sebagai negara terbesar di kawasan, tentu, Indonesia harus memainkan peran aktif dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Tentu, hal tersebut, peran aktif, dilakukan sejalan dengan kepentingan-kepentingan strategis.

Kita masih ingat, pada zaman Orde Baru, pelaksanaan politik luar negeri—politik luar negeri bebas aktif—lebih diwarnai oleh sikap dan upaya untuk membangun konsensus. Sikap konsensus itu terejawantah dalam kebijakannya di ASEAN. Bahkan, tidak jarang demi menjaga konsensus, Indonesia memilih jalan kompromi, yang mengakibatkan kepentingan nasionalnya terabaikan.

Pilihan untuk mengedepankan kebijakan konsensus tersebut lebih dilatari oleh posisi sebagai negara terbesar di kawasan Indonesia yang tidak mau menonjolkan diri, tidak mau mendominasi. Namun, akibatnya potensi yang dimiliki kurang terungkap di tingkat regional. Sebaliknya, karena sikap demikian itu, Indonesia memperoleh banyak penghargaan, apresiasi dari sesama negara anggota ASEAN dan juga mitra-mitra ASEAN.

Akan tetapi, tidak setiap kebijakan cocok untuk setiap zaman. Setiap zaman memiliki karakteristik masing-masing dan memerlukan sikap dan tanggapan yang berbeda-beda. Karena itu, pertanyaannya adalah, apakah sikap konsensus seperti masa lalu masih cocok untuk masa kekinian yang penuh gejolak dan lari tunggang langgang ini. Khusus untuk kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara sudah terjadi banyak perubahan dan perkembangan.

Sekarang terjadi persaingan kekuatan besar di kawasan—Tiongkok, Jepang, Korea, juga Amerika Serikat. Banyak yang mengatakan, bandul pertarungan berpindah dari Barat ke Timur. Ada banyak perbenturan kepentingan di Timur, misalnya, masalah Laut Tiongkok Selatan. Karena itu, sangat wajar kalau Jepang berharap Indonesia sebagai negara besar perlu segera menyesuaikan diri dengan perkembangan, yang membutuhkan peran besarnya pula.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Agustus 2016, di halaman 6 dengan judul "Memenuhi Harapan Jepang".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger