Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 22 November 2016

Kemacetan di Cirendeu Raya//Layanan Samsat//Penyakit "Peyronie"//Bunga Papan ‎Tidak Dikirim (Surat Pembaca Kompas)

Kemacetan di Cirendeu Raya

Perempatan di Jalan Cirendeu Raya/Pondok Cabe Raya bersilangan dengan Jalan Purnawarman dan Jalan Cabe 2 dari arah barat, serta berhadapan dengan Jalan Perintis, Jalan Lombok, dan Jalan Cabe 1 dari arah timur. Karena itu, perempatan itu lebih cocok disebut pertujuhan mengingat ada tujuh jalan bertemu di hampir satu titik.

Akibatnya, kondisi lalu lintas pada sekitar area pertujuhan ini sering macet parah. Tentu saja kita tidak bisa menyalahkan pengguna jalan yang berhak menggunakan jalan di pertujuhan ini karena dari waktu ke waktu volume dan frekuensi kendaraan yang melintas terus meningkat. Sering kali kondisi yang berat ini diperparah nekatnya sopir angkot membuat lajur baru. Akibatnya, kapasitas jalan dua lajur menjadi lima lajur.

Pada pagi hari, pengaturan lalu lintas masih terbantu dengan kehadiran polisi, kadang-kadang juga petugas dinas perhubungan. Meskipun tetap macet, tidak terjadi keruwetan yang parah. Namun, pada sore dan malam hari, ketika pengguna jalan sama-sama ingin cepat sampai ke rumah, tidak tampak satu petugas pun yang membantu mengatur lalu lintas. Yang ada justru "Pak Ogah".

Mohon pemerintah daerah atau siapa pun yang berwenang dapat mengatasi keruwetan di pertujuhan ini mengingat kondisi lalu lintas yang semakin parah. Kami tahu memang tidak mudah menemukan solusinya, tetapi apa jadinya kalau kita tidak mulai mencobanya.

B YUSTANTO

Bukit Cirendeu, Tangerang Selatan 15419

Layanan Samsat

Sabtu, 5 November 2016, saya ke kantor Samsat Kota Medan di Jalan Putri Hijau untuk mengurus STNK sekaligus mengganti pelat nomor polisi lima tahunan mobil pribadi (BK 18xx QI).

Pelayanan dibuka pukul 08.30 seusai apel pagi. Papan informasi tata cara pengurusan terpajang rapi dan mudah dibaca.

Begitu loket dibuka, petugas dengan ramah mengarahkan ke mana harus memulai pengurusan. Mulai dari pengambilan formulir, pengisian formulir, periksa fisik kendaraan (gesek nomor rangka dan mesin), sampai pembayaran hanya memerlukan waktu tidak sampai 30 menit. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa pengurusan bisa begitu cepat.

Memang ada waktu menunggu sedikit lama setelah pembayaran, yaitu saat menunggu pelat nomor baru selesai dicetak. Itu pun kurang lebih juga hanya 30 menit.

Semoga prosedur pelayanan ini menular ke tempat-tempat pelayanan publik yang lain, menuju Kota Medan dan bahkan Indonesia yang lebih baik.

PANGERAN TOBA HASIBUAN

Sei Bengawan, Medan 20121

Penyakit "Peyronie"

Saya pensiunan, penderita peyronie disease atau balanitis xerotica obliterans.Tahun lalu, saya pernah berobat jalan di dua rumah sakit yang berbeda dan di kedua rumah sakit biaya bisa ditanggung BPJS kesehatan.

Namun, ketika bulan lalu saya berobat jalan pada salah satu rumah sakit tempat saya pernah berobat, saya mendapat penjelasan bahwa peyronie disease tidak ditutup BPJS.

Mengingat pengobatan tersebut sangat saya perlukan, mohon kiranya manajemen BPJS mengubah kebijakannya.

BAIDJURI SALEH

Jalan Kusen, Kayuputih,

Jakarta Timur

Bunga Papan Tidak Dikirim

Pada 6 Oktober 2016, saya mengunjungi situs www.prestisa.com, mencari bunga papan untuk sahabat saya yang menikah di Bandung. Pada 8 Oktober 2016, saya memesan bunga papan dan mentransfer Rp 550.000.

Menurut konfirmasi melalui WA nomor 081318886828, transfer berhasil dan bunga papan akan dikirim ke alamat tujuan pada 15 Oktober 2016.

Pada 24 Oktober 2016, saya minta bukti foto bunga papan yang dikirim. Ternyata tidak ada kiriman dari Prestisa Florist. Saya sangat malu karena sudah berjanji kepada sahabat saya akan mengirim bunga, ternyata pihak Prestisa malah bertanya apakah saya sudah membayar.

Prestisa Florist kemudian berjanji mengirim surat permohonan maaf dan mentransfer balik uang pesanan kepada saya. Pada 2 November 2016, saya tanya ke Prestisa Florist karena pengembalian uang belum saya terima. Dijawab akan dicek.

Pada 6 dan 13 November 2016, saya tanyakan lagi, tidak ada respons. Pada 14 November, saya hubungi via telepon, tetap tidak ada jawaban pasti.

HENDRA KURNIA

Pakujaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 November 2016, di halaman 7 dengan judul "Kemacetan di Cirendeu Raya".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger