Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 11 November 2016

TAJUK RENCANA: Donald Trump dan Kecemasan Dunia (Kompas)

Terpilihnya Donald Trump dalam pemilu presiden Amerika Serikat mengirimkan isyarat ketidakpastian ke seluruh dunia, terutama di kalangan sekutu.

Pertanyaan utamanya adalah apakah Trump, kalau nanti memegang kendali pemerintahan AS, akan melaksanakan kebijakan luar negeri seperti yang disampaikan tatkala kampanye? Pidato-pidato kampanye Trump mengisyaratkan bahwa AS akan cenderung "menarik diri" yang oleh kubu Trump diistilahkan sebagai "America First" ketimbang mengurusi dunia luar. Dengan kata lain, AS akan lebih "mengisolasi diri" mengurusi dalam negeri.

Isu besar lain yang diteriakkan adalah membangun great wall (tembok besar) sepanjang perbatasan antara AS dan Meksiko. Tujuannya untuk mencegah imigran asal Meksiko tidak masuk secara ilegal ke AS. Pembangunan tembok besar itu harus dibiayai Meksiko. Tentu, bagi Meksiko, kalau gagasan Trump itu dilaksanakan, untuk pertama kali harus berkonfrontasi dengan negara tetangga sebelah utara itu.

Trump juga menyatakan, selama kampanye, perlunya NATO di-overhaul. Yang lebih menarik lagi adalah mendorong disusunnya "aliansi abad ke-21 yang baru". Aliansi seperti apakah yang ada dalam benak Trump. Apakah aliansi dengan Rusia karena selama kampanye Trump selalu memuji-muji pemimpin Rusia Vladimir Putin? Belum jelas bentuk aliansi baru itu.

Gagasannya di bidang ekonomi pun membuat banyak pemimpin dunia waswas. Trump, misalnya, mengusulkan penghapusan perjanjian perdagangan yang disebut Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), yang diteken Presiden Barack Obama. Ia juga mengusulkan agar dilakukan reorganisasi terhadap Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Pernyataan kontroversial Trump lainnya adalah larangan orang Muslim masuk ke AS dan menolak pengungsi Suriah masuk ke AS.

Inilah untuk pertama kali sepanjang sejarah AS, seorang presiden membalik internasionalisme yang selama ini dijalankan pemimpin AS. Apakah gagasan-gagasan tersebut benar-benar akan dilaksanakan Trump atau mungkinkah gagasan tersebut diabaikan?

Dampak kebijakan luar negeri tersebut sangatlah besar. Bagi banyak negara, misalnya negara-negara Eropa dan Asia, kebijakan luar negeri seperti itu akan memaksa mereka menulis ulang, menyusun ulang aturan main dalam membangun aliansi dan kerja sama perdagangan baru. Tidak mudah.

Pendek kata, Trump telah melemparkan ketidakpastian dan kekhawatiran baru bagi dunia meskipun, barangkali, memuaskan rakyat AS yang selama ini merasa kurang diperhatikan pemimpinnya karena lebih memperhatikan dunia luar dengan menjadi "polisi dunia".

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 November 2016, di halaman 6 dengan judul "Donald Trump dan Kecemasan Dunia".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger