Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 01 Maret 2017

Biaya Fotokopi//Terus Ditagih//Tanggapan Alfamidi//Biaya Rawat Inap (Surat Pembaca Kompas)

Biaya Fotokopi

Sewaktu memfotokopi surat-surat kendaraan di Koperasi Bhayangkara Markas Polda Metro Jaya, saya agak kaget dengan harganya, Rp 500 per lembar. Di daerah Depok umumnya hanya Rp 125 per lembar. Paling tinggi Rp 200 dan biasanya mau saja tiga lembar Rp 500.

Lebih kaget lagi ketika saya di Samsat Serpong, Tangerang, Provinsi Banten. Di sini biaya selembar fotokopi Rp 1.000. Paling, kalau ditawar, bisanya jadi Rp 6.000 untuk delapan lembar. Sementara di luar gerbang, dekat kantin atau depan Dinas Pajak, sama dengan di Mapolda Metro Jaya, Rp 500.

Saya pikir, pengusaha fotokopi di bawah naungan Koperasi Bhayangkara ini sudah oligopoli. Menentukan harga sendiri. Saya yakin, pengurus Koperasi Bhayangkara tidak menyadari yang dilakukan pemenang tender fotokopian ini. Tentu ini bisa merusak nama baik Koperasi Bhayangkara. Memang uang seribu tidak ada artinya, tetapi orang memfotokopi tidak selembar. Berlembar-lembar dan jumlah yang memfotokopi ratusan orang.

Saya berharap, pengurus Koperasi Bhayangkara perlu menertibkan para pengusaha ini. Kalau mereka ingin cepat kaya, jangan merusak nama baik koperasi kepolisian. Harga yang pantas dan wajar-wajar sajalah.

Warga mengeluh, lho!

PANDU SYAIFUL

Warga Riau, Sementara Tinggal di Depok

Terus Ditagih

Saya adalah pemilik kartu kredit dari Bank CIMB Niaga nomor 4599-2002-0033-xxxx dan 5289-1900-0092-xxxx.

Lima tahun lalu, 2012, mengingat umur saat itu, saya memutuskan untuk menutup semua kartu kredit di semua bank, termasuk di Bank CIMB-Niaga.

Alhamdulillah, saat ini usia saya 65 tahun, semua kartu kredit sudah lunas, tidak ada lagi surat tagihan, kecuali dari Bank CIMB-Niaga yang terus mengirim tagihan. Visa Rp 55.257.784 dan Mastercard Rp 5.346.651.

Kaget sekali saya. Padahal, sewaktu saya bertanya kepada bagian collection di CIMB-Niaga Bintaro, 4 September 2016, mendapat jawaban utang saya untuk Visa Rp 686.118 dan Mastercard Rp 1.737.339.

Tagihan sebesar itu sungguh jadi beban pikiran yang berat karena sebenarnya saya sudah membayar lunas.

Saya akhirnya membayar cicilan. Pada 10 Januari 2017 sudah lunas semua. Namun, setelah saya teliti, mengapa empat bulan cicilan untuk kedua kartu kredit pada September, Oktober, November, dan Desember tahun 2013, saat saya di Amerika, "dihapus"? Padahal, maksud saya membayar empat bulan di depan karena akan vakum cicilan selama empat bulan saya di Amerika. Takut disangka ingkar janji.

Mohon kiranya Bank CIMBNiaga bijaksana, menerima semua pelunasan saya dan menghentikan surat tagihan yang selalu datang setiap bulan.

Saya berterima kasih kepada RedaksiKompas atas dimuatnya surat ini.

KOESMAWAN

Guru Besar STIE Ahmad Dahlan Jakarta

Tanggapan Alfamidi

Menanggapi surat pembaca yang disampaikan oleh Ibu Jean A Soetedja di harian Kompas (Selasa, 21/2), berjudul "Bayar BPJS lewat Alfamidi", kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami di jaringan toko kami.

Untuk permasalahan tersebut, kami telah menemui Ibu Jean dan menjelaskan secara langsung pada Rabu (22/2) tentang kendala sistem yang ada di Toko Alfamidi saat yang bersangkutan melakukan transaksi pembayaran BPJS. Ibu Jean menerima penjelasan kami dan bersedia menandatangani berita acara penyelesaian kasus tersebut.

NUR RACHMAN

Corporate Communications General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Jl MH Thamrin 9, Cikokol, Tangerang

Biaya Rawat Inap

Membaca keluhan Ibu Yulia Pratiwi, saya tergelitik untuk menuliskan juga pengalaman saya.

Istri saya, Ny Srijani Tutuarima, masuk rawat inap ke kelas 1 pada Sabtu, 11 Februari 2017, antara pukul 13.00 dan 14.00, di RSUD Caruban, Madiun.

Setelah rawat inap selama 3 hari 2 malam, ia kena biaya 50 persen (Rp 3.260.000) dari harga yang ditetapkan, Rp 6.520.000.

Kami meminta rincian biaya, tetapi tidak diberi dengan alasan biaya rumah sakit per paket yang diturunkan dari BPJS pusat. Apakah memang demikian perhitungan biaya rawat inap dengan fasilitas BPJS Askes?

Saya mengusulkan agar pemakaian fasilitas BPJS ditinjau kembali dan tidak dicampuradukkan dengan manajemen pelayanan Askes yang sudah bertahun-tahun berjalan baik.

TUTUARIMA YANNES

Desa Bongsopotro, Kecamatan Saradan, Madiun

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Maret 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger