Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 09 Maret 2017

Peraturan BPJS yang Rumit//Tanggapan CAR (Surat Pembaca Kompas)

Peraturan BPJS yang Rumit

Anak saya, Daniel, kuliah di Bali dan terdaftar peserta BPJS nomor 0001263479, fasilitas kesehatan tingkat I atas nama dr Alit Sukrisna, Nusa Dua. Desember 2016, anak saya pulang berlibur ke Jakarta dan terkena sakit amandel. Saya melapor ke BPJS BSD dan oleh petugas fasilitas kesehatan anak saya dipindahkan ke Klinik Amira di Bumi Serpong Damai (BSD).

Bulan Januari 2017, ketika akan kembali ke Bali, kami melapor ke BPJS BSD untuk meminta pengembalian fasilitas kesehatan ke Nusa Dua agar BPJS anak saya dapat digunakan di Bali. Namun, oleh petugas dijelaskan bahwa perpindahan fasilitas kesehatan hanya bisa dilakukan dalam waktu minimal tiga bulan.

Sebagai orang Indonesia, dalam benak saya BPJS dapat digunakan di mana saja di seluruh Indonesia, tanpa harus melalui prosedur yang rumit.

Yang menjadi pertanyaan, selama tiga bulan ini, jika anak saya memerlukan layanan kesehatan, apakah ia harus terbang ke Jakarta? Sungguh ini suatu aturan yang tidak masuk akal, sementara saya tetap membayar iuran setiap bulan. Oleh karena itu, saya mohon peraturan direvisi untuk mengakomodasi kebutuhan para penggunanya.

Saya juga berharap pemerintah lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan BPJS Kesehatan.

SUHARDI

Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan

Tanggapan CAR

Terkait surat pembaca Bapak B Widjaja (Kompas, 28/2) berjudul "Mewaspadai Lembaga Keuangan", kami ucapkan terima kasih atas informasi Bapak.

Kami telah mencoba menghubungi Bapak B Widjaja, baik melalui telepon maupun mengirim pesan/SMS untuk bisa bertemu. Namun, sampai surat ini dikirim belum ada respons. Akibatnya, sulit untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya.

PT AJ Central Asia Raya (CAR) adalah perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Info tentang CAR dapat dilihat di situs resmi kami, yakni www.car.co.id, dan telah melayani selama 42 tahun.

Perusahaan kami hanya memasarkan produk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, dan pendiri dana pensiun lembaga keuangan. Produk asuransi yang kami pasarkan tidak satu pun menerima pembayaran premi bertingkat dan tidak satu pun produk kami memberikan bunga tahun pertama 40 persen, tahun kedua 12 persen, dan tahun ketiga 8 persen.

Manfaat yang diterima oleh pemegang polis adalah manfaat asuransi karena peristiwa pertanggungan, jika ada, ditambah manfaat hasil investasi. Besarnya premi bervariasi sesuai faktor pertanggungan.

Kemungkinan masalah yang disampaikan terkait pemasaran produk asuransi CARLink PRO, yakni produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Unit link tersebut dipasarkan dengan premi Rp 350.000 per bulan dengan masa pembayaran dibatasi lima tahun atau 60 bulan.

Produk ini memberikan pertanggungan asuransi jiwa, tetapi tidak menjanjikan suku bunga tertentu sesuai prinsip-prinsip asuransi unit link. Sebagaimana produk asuransi unit link, hasil investasi produk CARLink PRO sepenuhnya menjadi risiko pemegang polis yang memilih sendiri portofolio investasinya.

Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada jika ditawari produk keuangan dengan iming-iming keuntungan yang tidak wajar agar tidak menjadi korban penipuan berkedok investasi.

ALOYSIUS SIHOMBING

PT AJ Central Asia Raya, Policy Holder Services Departement Head

GTO Kebon Jeruk 1

Dari tiga Gerbang Tol Kebon Jeruk 1, dua di antaranya gerbang tol otomatis (GTO).

Posisi GTO berada di tengah dan di sisi kiri, sedangkan gerbang tunai atau non-GTO berada di sisi kanan dan selalu terjadi antrean panjang kendaraan yang akan keluar ke Kebon Jeruk.

Akibat antrean panjang di gerbang non-GTO, kendaraan yang akan menggunakan GTO terpaksa ikut antrean karena jalur menuju GTO dihalangi oleh rentetan panjang kendaraan gerbang non-GTO.

Seyogianya pengelola jalan tol memindahkan GTO di sisi kiri ke sisi kanan, sedangkan non-GTO di sisi kiri sehingga kendaraan yang akan melalui GTO tidak terhalang oleh antrean panjang kendaraan non-GTO.

Jika ternyata pengguna non-GTO lebih banyak, kiranya GTO di posisi tengah dapat didwifungsikan, baik sebagai GTO maupun non-GTO sesuai kondisi lapangan.

WIM K LIYONO

Surya Barat, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Maret 2017, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger