Cari Blog Ini

Bidvertiser

Sabtu, 03 Juni 2017

Benarkah Perdamaian Dunia Membaik (Surat Pembaca Kompas)

Benarkah perdamaian dunia semakin baik? Pertanyaan ini rasanya perlu diajukan untuk mengawali ulasan singkat tentang perdamaian dunia.

Menurut laporan tahunan Indeks Perdamaian Global 2017, situasi dunia sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perdamaian dunia sudah lebih baik atau naik sekitar 0,2 persen.

Laporan yang dipublikasikan rutin setiap tahun oleh lembaga kajian The Institute for Economic and Peace (IEP) yang bermarkas di Sydney, Australia, ini, memang, sedikit mengusik hati untuk bertanya: benarkah demikian?

Wajar kalau kita bertanya. Sebab, sampai saat ini dunia masih diwarnai oleh berbagai bentuk kekerasan, termasuk perang yang belum menemui atau bahkan memunculkan tanda-tanda kapan akan berakhir. Bahkan, perang baru akhir bulan lalu pecah di Filipina selatan; perang antara pasukan Pemerintah Filipina dan kelompok teroris. Berapa lama perang di negara tetangga itu akan berlangsung? Kita tidak tahu, tetapi berharap pasukan Pemerintah Filipina segera dapat mengatasinya.

Kita masih menyaksikan bahwa peperangan di Suriah— perang yang bermula dari protes rakyat menuntut keadilan, menuntut kebebasan, menuntut demokrasi dan kemudian berubah menjadi perang saudara dan akhirnya perang sektarian, yang pecah sejak tahun 2011—sampai kini terus bergolak. Sudah demikian banyak korban jiwa; demikian banyak orang yang terluka; demikian banyak pula orang, rakyat Suriah yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya menjadi pengungsi ke banyak negara, termasuk Eropa, bahkan mayoritas ke benua biru itu.

Irak belum sepenuhnya aman dan damai karena masih ada kelompok bersenjata NIIS yang terus mengusik ketenteraman dan perdamaian negeri itu. Afganistan yang sudah bertahun-tahun dicabik-cabik perang saudara juga belum sepenuhnya aman dan damai. Bahkan, awal pekan ini terjadi serangan bom truk yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai sekurang-kurangnya 400 orang.

Negara tetangganya, Pakistan, tidak juga dapat dikatakan aman. Kelompok teroris terus mengoyak perdamaian dan kedamaian negeri itu. Bahkan, negeri kita Indonesia pun tidak bisa sepenuhnya dikatakan aman dan damai. Serangan bom bunuh diri Kampung Melayu, dua pekan lalu, sebagai buktinya. Negara-negara di Afrika, bahkan Eropa, juga Amerika utara dan selatan, juga tidak luput dari serangan teroris, yang tentu memberikan sumbangan terhadap ketidakamanan dunia.

Pendek kata, kalaupun saat ini dikatakan perdamaian dunia sudah lebih baik daripada tahun lalu, tetapi warga dunia masih harus berjuang keras untuk benar-benar mengupayakan dan mewujudkan perdamaian. Selama masih ada ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, potensi ketidakdamaian dunia masih akan tetap ada.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juni 2017, di halaman 6 dengan judul "Benarkah Perdamaian Dunia Membaik".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger