Cari Blog Ini

Bidvertiser

Rabu, 08 Agustus 2018

Edukasi Publik//Salut buat Najwa//Ananda Novel Baswedan//Menunggu Bus Transjakarta (Surat Pembaca Kompas)


Edukasi Publik

Mencerdaskan kehidupan bangsa" adalah salah satu amanat konstitusi. Itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Sarana dan cara pencerdasan itu beraneka macam, termasuk melalui media komunikasi publik seperti televisi.

Di iklan bimbel daring "Ruang Guru" di RCTI ada ilustrasi berupa kurva melingkar yang merambat keluar, dibarengi suara "Guru": "Medan listrik". Sebaiknya keterangan itu diganti menjadi "Permukaan ekuipotensial elektrik" atau "Medan magnetik".

Di ilustrasi identifikasi program siaran yang mengantarkan "I-News" tampak sebagian dari bola dunia dengan peta Indonesia di permukaannya. Bola dunia beserta peta Indonesia itu berputar ke kiri, dari timur ke barat. Seharusnya arah rotasinya dari barat ke timur. Kalau dilihat dari arah Kutub Utara, rotasi Bumi itu lawan ikut-jam, counterclock-wise.

L Wilardjo
Klaseman, Salatiga,
Jawa Tengah

Salut buat Najwa

Belakangan ini semakin santer berita mengenai Lapas Sukamiskin, Bandung, yang kian benderang di puncak gunung es. Penegakan hukum yang berniat memiskinkan koruptor ternyata jauh panggang dari api. Uang korupsi tak tersita dan masih banyak tersisa.

Putusan pengadilan terlalu bersahabat? Alhasil, uang sisa korupsi masih bisa "digandakan" dengan terus melakukan pelanggaran hukum lagi, yakni dengan membeli fasilitas mewah dan semacamnya di lapas. Lagi-lagi tiada hari tanpa suap; melalui suap, suap dan suap.

Perjalanan jurnalistik Najwa Shihab dan wawancaranya dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly semakin membuka mata rakyat: betapa para koruptor kakap itu ingin tetap hidup yang serba enak layaknya kehidupan di luar lapas yang mereka nikmati —serba berbintang lima. Beda jauh dengan tahanan umum.

Niat baik memasyarakatkan para tahanan/terpidana—dan bukan memenjarakannya—hasilnya sangat jauh melenceng. Terhadap pelaku kejahatan luar biasa jelas diperlukan perlakuan yang lebih tegas, bukan senantiasa bernada lembek.

Para koruptor (baca: garong) di lapas itu bisa jadi membayangkan dirinya bak pahlawan, layaknya Ir Soekarno, proklamator kemerdekaan RI yang namanya juga terpampang sebagai penghuni Sukamiskin tempo doeloe, yang ditahan sang penjajah Belanda.

Kasus ini menampilkan fakta, betapa pendahulu kita telah rela meringkuk di penjara demi bangsa dan negaranya, sedangkan sebagian bangsa yang telah dimerdekakan itu justru berperilaku sebaliknya, merongrong kue kemerdekaan itu demi kepentingan pribadinya tanpa malu. Penegakan hukum tuntas sangat dibutuhkan bangsa ini.

SETYO SOEDRADJAT
Dosen Pascasarjana Universitas Budi Luhur Jakarta

 

KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Novel Baswedan

Ananda Novel Baswedan

Anda mengatakan, "Saya bersyukur, saya ikhlas. Namun, saya tak berhenti bersuara agar ini semua terungkap." (Kompas, 28/7/2018, hlm 3)

Saya mohon untuk sementara agar tidak bersuara, tetapi pasrah: "Ya, Tuhan, pelaku yang menyiram diriku dengan air keras, saya serahkan kepada-Mu."

Kalau Ananda sudah pasrah, Tuhanlah yang mengatur dan memutuskan. Di balik ini tentu ada hikmahnya. Berdialoglah dengan Tuhan sesering mungkin. Manusia tak tahu apa kehendak-Nya.

Titi Supratignyo
Tangerang Selatan, Banten

Menunggu Bus Transjakarta

Pada 19 Juli lalu, saya ada pengalaman tak nyaman. Seki- tar pukul 10.00, penumpang bus transjakarta Lebak Bulus-Pasar Senen sudah cukup banyak. Beberapa di antaranya mengaku sudah menanti lebih dari 20 menit, tetapi belum ada bus yang datang. Sementara itu, sudah tujuh bus transjakarta gandeng menuju Harmoni meski hanya terisi beberapa penumpang. Ketika hal itu dikemukakan kepada petugas yang lalu-lalang di terminal, mereka tidak dapat menjelaskan.

Mohon pengelola transjakarta mengirim petugas tingkat supervisor guna monitor pelayanan di lapangan agar pelanggan transjakarta nyaman. Di Lebak Bulus banyak Kopaja P-20 yang "disulap" jadi bus transjakarta,

Sugeng Hartono
Bona Indah Blok A, Lebak Bulus,

Jakarta Selatan

Kompas, 8 Agustus 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger