Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 02 November 2018

Aki Bekas//Asuransi Bencana//Tabungan Dikuras//Suvenir Asian dan Para Games (Surat Pembaca Kompas)


Aki Bekas

Saya sangat menghargai inisiatif harian Kompas mengangkat masalah peleburan timbel atau timah hitam dalam proses daur ulang aki bekas sekaligus mengingatkan tentang dampaknya yang membahayakan kesehatan.

Masalah ini telah berlangsung puluhan tahun lamanya dan tidak ada solusinya. Jika dibiarkan, ketidakberesan ini akan semakin membesar dan meluas akibatnya yang sangat merugikan masyarakat.

Timbel atau plumbum dengan rumus kimia Pb adalah logam berat yang sangat beracun setara dengan merkuri atau air raksa. Daya racunnya menyerang susunan saraf manusia, dapat menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan otak!

Sekali unsur timbal dan garamnya (PbSO4) masuk ke dalam tubuh manusia, ia akan terakumulasi di dalam tubuh dan sulit dikeluarkan lagi oleh tubuh sehingga akhirnya merusak jaringan tubuh, terutama jaringan saraf.

Harian Kompas telah menguraikan semua hal yang berkaitan dengan permasalahan ini secara jelas dan menyeluruh, termasuk jalan keluarnya! Kalau negara lain berhasil mengatasinya, mengapa kita tidak?

Ini masalah serius! Sekarang tinggal menunjuk siapa yang harus bertanggung jawab, dari jajaran pemerintah daerah sampai pusat, dari pelaku sampai pengusaha, untuk segera merespons dan menindaklanjutinya. Ini semua demi kepentingan dan keselamatan masyarakat.

Rachman Subroto
Kompleks Perumahan Lemigas,
Kebayoran Lama, Jaksel


Asuransi Bencana

Bencana gempa bumi disertai tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya menyisakan kepedihan mendalam bagi kita.

Sebagian dari korban mungkin telah mengasuransikan diri berikut harta bendanya ke perusahaan asuransi.

Melalui media ini, kami mengimbau kepada perusahaan asuransi untuk secara proaktif menunaikan kewajibannya membayar kerugian atau memberi santunan kepada pihak-pihak yang tertimpa musibah.

Kondisi extraordinary ini harus disikapi kalangan perusahaan asuransi dengan pertimbangan kemanusiaan. Setiap perusahaan asuransi pasti memiliki data para pemegang
polis sehingga pembayaran ganti rugi atau pemberian santunan bisa dilakukan cepat, tanpa berbelit-belit. Permudah proses administrasi dan birokrasi.

Terima kasih kepada harian Kompas yang peduli dan berkenan memuat imbauan ini.

Budi Sartono
Cilame, Kabupaten Bandung Barat

Tabungan Dikuras

Saya nasabah BRI di Arga Makmur, Bengkulu Utara. Baru dua bulan mengaktifkan internet banking BRI.

Rabu, 5 September 2018, saya mendapat SMS mirip token listrik. Tak lama kemudian, ada penelepon tak dikenal meminta token tersebut dikirim balik. Ia mengaku salah sebut nomor sehingga masuk ke HP saya.

Karena ia menyebut ID persis sama di token, saya percaya dan kirim balik ke dia. Tidak sampai 10 menit, uang di rekening BRI saya diambil lima kali, total Rp 247.505.000.

Saat membuat internet banking di BRI, pegawai bank sama sekali tidak menjelaskan bahwa di BRI ada M-token, fungsi, dan cara kerjanya. Kalau saya tahu, saya tidak akan tertipu. Bukankah bank berkewajiban menjelaskan produk dan sistem banknya kepada nasabah?

Kok, bisa data pribadi saya di BRI bocor? Mengapa pelaku bisa mengakses internet banking saya? Apalagi, saya tidak tahu M-token BRI dan tidak pernah mengaktifkannya.

Saya langsung menelepon call center BRI pada 6 September ke kantor BRI dan polisi. Pada 15 September, saya menulis surat ke Kanwil BRI Lampung dan kantor pusat Jakarta. Saya harap ada tindak lanjut agar tidak ada lagi nasabah yang tertipu seperti saya.

Gunawan
Arga Makmur, Bengkulu

Suvenir Asian dan Para Games

Saya sangat ingin membeli suvenir Asian Games atau Asian Para Games 2018. Namun, saya hanya "penonton daerah" yang hanya bisa berdoa dan tepuk tangan di depan televisi. Teman dan saudara di Jakarta tidak dapat membantu karena lokasi jauh dan harus antre berjam-jam.

Mohon panitia Asian Games dan Asian Para Games 2018 dapat membuka penjualan suvenir online agar para penonton di daerah juga merasa ikut memiliki acara Asian Games atau Asian Para Games 2018.

Endang Suprapti
Jalan Museum,
Ampenan, Mataram,

Lombok

Kompas, 2 November 2018
#suratpembacakompas,
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger