Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 22 November 2018

Soal ”Merdeka” Jadi ”Mulia”//Klaim Asuransi Tidak Cair-cair//Asuransi Berbelit (Surat Pembaca Kompas)


Soal "Merdeka" Jadi "Mulia"

Membaca surat Bapak Sutrisno M dengan judul "'Merdeka' Menjadi 'Mulia'" (Sabtu, 27/10/2018), saya sangat setuju bahwa merdeka bukanlah tujuan akhir bangsa Indonesia. Tujuan akhir kita adalah kemuliaan bangsa dalam wujud NKRI Jaya.

Namun, saya tidak sepakat jikalau lirik lagu "Indonesia Raya" diubah walau hanya sepatah kata, sebab itu akan menghilangkan keaslian lagu kebangsaan kita.

Pada hakikatnya, lirik itu sudah pas, sudah benar pada zaman lagu itu dibuat oleh WR Supratman, 1928.

Kita tentu masih ingat ketika kata-kata dalam UUD 1945 diganti dengan model tambal sulam, beberapa kali pada tahun-tahun yang lalu. Ujung-ujungnya, belakangan ini muncul suara-suara yang ingin mengembalikan UUD 1945 ke bentuk aslinya saat dilahirkan.

Ternyata para bapak pendiri bangsa kita memang amat hebat, visioner dengan pandangannya yang jauh ke depan. Padahal, UUD 1945 itu dibuat pada masa Perang Dunia II, pada masa Indonesia berperang melawan penjajahan Belanda dan Jepang.

Demikian pendapat saya.

Harianto Sunardi
Bulu, Jepara Kota, Jawa Tengah


Klaim Asuransi Tidak Cair-cair

Saya adalah nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Madiun. Pada 23 Januari 2018, saya mengajukan klaim penebusan dengan nomor polis 20810178xxxx ke AJB Bumiputera 1912 Cabang Madiun.

Oleh pihak AJB Bumiputera 1912, saya diharuskan menunggu enam bulan. Hingga enam bulan lebih tidak ada kabar, September saya mengecek ke kantor AJB Bumiputera Madiun.

Sebelumnya saya juga sudah tanyakan berkali-kali ke pihak AJB Bumiputera 1912 Cabang Madiun, tetapi tidak ada jawaban pasti. Informasi terakhir, klaim penebusan sudah disetujui bagian klaim 21/3/2018, tetapi tak ada tindak lanjut.

Pada 4/9/2018 saya mengajukan klaim penebusan lagi untuk nomor polis 200425xxxx ke AJB Bumiputera Cabang Madiun karena anak saya perlu uang untuk mendaftar UMPTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keislaman Negeri).

Hingga surat ini saya tulis, kedua klaim polis saya belum juga cair. Jawaban kepada saya selalu sama, "Mohon maaf, kami tidak bisa memastikan, semua diurus dari pusat."

Ada kabar AJB Bumiputera 1912 sedang diambil alih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apa pun alasannya, kesalahan manajemen AJB Bumiputera 1912 atau apa pun, jangan kami yang menjadi korban.

Wany Eka Prihantikta
Jl Nusapenida, Madiun, Jawa Timur

Asuransi Berbelit

Saya putus asa terhadap pelayanan Prudential yang menyulitkan. Pada 10 September saya harus operasi di RS Mitra Keluarga. Saya menggunakan asuransi Prudential.

Setelah dirawat dan dioperasi, saya pun mengklaim biaya sebelum dan pasca-operasi kepada pegawai Prudential yang ditempatkan di RS tersebut.

Namun, sampai saat ini klaim saya tidak kunjung cair. Pihak Prudential selalu beralasan kurang formulir kepada saya. Padahal, saya sudah mengisi formulir klaim dan kuesioner nonstandar pada 13 Oktober 2018. Tanggal 31 Oktober 2018, saya diminta mengisi formulir lagi.

Tidak ada satu pun yang menginformasikan kepada saya mengenai kekurangan formulir tersebut, baik via surel maupun telepon. Saya tahu karena saya yang bolak-balik telepon.

Saya sempat menghubungi atasan agen asuransi yang sudah tidak aktif. Ia menjelaskan bahwa asuransi Prudential berbasis keagenan, jadi semua diurus oleh agen. Lalu bagaimana dengan saya yang agennya sudah nonaktif?

Sekarang saya sedang mengajukan penutupan enam polis saya, istri, dan ibu saya, tetapi kembali saya menghadapi masalah. Ibu saya diharuskan memiliki rekening untuk transfer sisa nilai tunai dan tidak dapat dikuasakan. Padahal, pembayaran premi melalui rekening saya (auto debet).

Dengan pengalaman ini, saya menyarankan kepada pembaca hati-hati memilih asuransi.

Heriyanto
Perumahan Prima Harapan Regency, Kota Bekasi, ‎Jawa Barat


Kompas, 22 November 2018

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger