Isu pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi mencuat lagi. Putra Mahkota Arab Saudi disebut ikut bertanggung jawab. Isu Khashoggi bakal terus jadi sandungan Saudi.
Isu pembunuhan wartawan senior Arab Saudi dan kolomnis harian The Washington Post itu sempat tenggelam oleh isu lain di Timur Tengah, seperti tumbangnya rezim kekuasaan di Sudan serta Aljazair, kesepakatan nuklir Iran, memanasnya konflik Iran-AS, dan sebagainya. Pertengahan pekan ini, isu pembunuhan Khashoggi muncul lagi ke permukaan berkat laporan investigasi tim pelapor PBB.
Laporan tersebut merupakan hasil investigasi selama enam bulan oleh Agnes Callamard, pelapor khusus PBB bidang eksekusi di luar pengadilan. Callamard, yang juga pakar bidang hak asasi manusia (HAM) asal Perancis, memulai investigasi sejak Januari berdasarkan mandat Dewan HAM PBB. Laporan itu akan dipresentasikan pada sidang Dewan HAM PBB di Geneva, Swiss, Senin mendatang.
Saat merilis laporan setebal 101 halaman itu, Rabu (19/6/2019), Callamard menyebut Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman—populer dengan sebutan inisialnya, MBS—mempunyai "tanggung jawab" yang harus ditindaklanjuti dengan penyelidikan.
"Yang harus diinvestigasi adalah sampai batas mana Putra Mahkota tahu atau seharusnya mengetahui apa yang terjadi pada Khashoggi, apakah dia secara langsung atau tidak langsung mendorong pembunuhan itu… apakah dia seharusnya bisa mencegah eksekusi saat misi dimulai dan tidak melakukan sesuatu," kata Callamard.
Tentu saja laporan tersebut ditolak Pemerintah Saudi. Seperti dikutip harian ini, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menyebut laporan itu tidak netral, tidak konstruktif, dan tidak komprehensif. Media di Saudi juga menganggap angin lalu laporan Callamard.
Laporan Callamard menguatkan keyakinan sejumlah kalangan, termasuk CIA dan negara-negara Barat, akan keterkaitan MBS dalam pembunuhan Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Selama ini tidak ada tindak lanjut apa pun terhadap Sang Putra Mahkota. Baru dalam laporan Callamard rekomendasi itu muncul.
Callamard menyusun sejumlah rekomendasi, termasuk kepada badan-badan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, agar menggelar penyelidikan kriminal internasional atas kasus itu. Pertanyaannya, apakah rekomendasi Callamard akan ditindaklanjuti oleh pihak terkait, termasuk PBB? Ini yang kita tunggu bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar