Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 24 April 2020

INDUSTRI DIGITAL: Mengapa Pemodal Ventura Tetap Berinvestasi Saat Pandemi Covid-19? (ANDREAS MARYOTO)


Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas

Banyak usaha rintisan (start up) yang terdampak pandemi Covid-19. Ada yang berguguran, ada yang terpaksa mengurangi jumlah karyawan, dan tidak sedikit yang kesulitan keuangan. Akan tetapi, situasi ini tidak selamanya dipandang sebagai musibah atau kiamat. Buktinya? Banyak pemodal ventura malah mengucurkan dananya di berbagai usaha rintisan.

Di kalangan pelaku usaha rintisan, sejak awal tahun hingga sekarang ini boleh dibilang mendung yang terus-menerus. Tanda-tanda resesi semakin jelas sehingga seolah tidak ada harapan. Meski demikian, para analis mengingatkan, usaha rintisan tak boleh selamanya mengutuki mendung itu. Mereka harus secepatnya melangkah seperti melakukan penyelamatan dan melihat peluang ke depan.

Beberapa pemodal ventura mungkin pening dengan situasi sekarang karena meningkatkan ketidakpastian investasi mereka. Meski demikian, beberapa pemodal malah masuk di tengah pandemi.

Bulan lalu, menurut laman Forbes,perusahaan ventura General Catalyst mengumumkan menyiapkan dana 2,3 miliar dollar AS untuk tiga pendanaan baru yang meliputi pendanaan untuk tahap awal, pendanaan usaha rintisan yang sedang tumbuh, dan pendanaan untuk mendukung usaha rintisan besar agar bisa meningkatkan penjualan.

Terkait dengan pendanaan itu, eksekutif General Catalyst menjelaskan, pandemi memberikan panduan kepada kita bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memikirkan ulang berbagai layanan inti, seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan usaha kecil. Mereka opimistis para pendiri usaha rintisan akan mengambil langkah maju dan membuat karya yang mengagumkan di tengah pandemi. Untuk itulah mereka tetap menyuntikkan dana ke usaha rintisan.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Beberapa usaha rintisan justru berkembang di tengah pandemi seperti layanan kesehatan daring dan pendidikan daring. Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan perusahaan rintisan kesehatan Halodoc menggelar tes cepat pemeriksaan Covid-19 gratis untuk wartawan di  Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Investor juga masih mendanai usaha rintisan yang bergerak di bidang keamanan siber. Di tengah pandemi, perusahaan yang menjadi klien mereka memang mengurangi pengeluaran. Namun, mereka juga melihat pengamanan aset digital semakin ditingkatkan. Hanya saja mereka mengingatkan, langkah mengurangi pengeluaran untuk keamanan siber bisa berbahaya karena semakin banyak pekerjaan yang dilakukan di luar kantor dan banyak pelaku kejahatan siber beraksi di tengah ketakutan virus korona baru ini.

Mereka melihat, industri keamanan siber adalah sedikit industri yang tetap berjalan di tengah pandemi, bahkan saham beberapa perusahaan jenis ini melonjak. Investor di industri ini mengakui mereka tidak mengurangi pengucuran dana di usaha rintisan keamanan siber.

Sebuah perusahaan ventura, YLVentures, seperti dikutip laman Protocol mengatakan, perusahaannya telah menyepakati pendanaan beberapa miliar dollar AS dengan sebuah usaha rintisan pengembang perangkat lunak keamanan siber dan sedang menyiapkan delapan pendanaan baru.

Banyak kalangan yang berasumsi bahwa pemodal ventura tidak akan melakukan investasi. Seorang eksekutif dari perusahaan yang memimpin pendanaan, Laurent Grill, seperti dikutip dot.LA, sempat penasaran dengan asumsi ini dan mengirimkan surat kepada ratusan investor yang tergabung dengan dia. Ia mendapatkan 275 tanggapan dan sebagian besar mengatakan mereka akan tetap berinvestasi. Dari tanggapan itu, dia kemudian melihat bahwa masih banyak peluang di tengah mendung dan badai.

Pelaku usaha rintisan perlu meyakinkan bahwa mereka bisa bertahan di tengah pandemi atau malah moncer saat situasi mendung.

Meski demikian, Grill mengingatkan fenomena ini tidak berarti membuat usaha rintisan mudah mendapatkan dana. Pemilik dana tentu tetap berhati-hati dan memilih-milih usaha rintisan yang didanai. Pemilik modal tidak mau dana yang dikucurkan hilang percuma.

Pelaku usaha rintisan perlu meyakinkan bahwa mereka bisa bertahan di tengah pandemi atau malah moncer saat situasi mendung. Secara umum beberapa bidang yang masih bagus di tengah masalah saat ini adalah usaha rintisan di bidang, antara lain, logistik, pendidikan, kesehatan, dan keamanan siber.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Seorang pegawai bank bekerja di rumahnya di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/3/2020), untuk mencegah penyebaran korona. Keamanan siber sangat penting untuk perlindungan data saat perusahaan memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah.

Di Eropa, beberapa pemodal ventura juga masih melakukan pendanaan, bahkan pendanaan untuk usaha rintisan berbasis teknologi finansial. Mereka masih optimistis dengan usaha ini meski saat ini merupakan masa yang sulit. Analis mengatakan, sejauh ini kalangan pemodal ventura masih melakukan pendanaan dan dari tinjauan yang ada terlihat positif. Bahkan, mereka bekerja sama dengan industri lain untuk mengeksplorasi kemungkinan mendukung sejumlah usaha rintisan.

Para investor mengatakan, dampak pandemi terhadap mereka sejauh ini hanya soal proses kesepakatan bisnis antara mereka dan usaha rintisan bisa dilakukan. Mereka tidak bisa lagi bertemu langsung secara personal dengan para pendiri usaha rintisan. Lain itu, mereka tetap yakin dengan pendanaan yang dilakukan.

Oleh karena itu, usaha rintisan perlu meyakinkan bahwa mereka bisa dipercaya untuk mengelola dana di tengah kesepakatan yang harus dilakukan secara jarak jauh. Usaha rintisan sepertinya perlu berkomunikasi dengan ekosistem industri digital untuk menghadapi masalah saat ini.

Kompas, 23 April 2020

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger