Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 20 Mei 2016

TAJUK RENCANA: Demokratisasi Bisa Terancam (Kompas)

Arus balik bagi proses demokratisasi dikhawatirkan mengancam kawasan Amerika Latin seperti mulai terlihat jelas di Venezuela dan Brasil.

Upaya penggulingan Presiden Venezuela Nicolas Maduro maupun Presiden Brasil Dilma Rousseff dalam satu dua bulan terakhir telah mengabaikan mekanisme pemilu sebagai salah satu prinsip demokrasi. Intrik politik kekuatan oposisi telah mendorong pelaksanaan referendum untuk menjatuhkan Presiden Maduro, sementara Rousseff hendak digulingkan dengan proses pemakzulan.

Rousseff sudah tidak diaktifkan sebagai presiden, menunggu sidang pengadilan pemakzulan. Peluang Rousseff untuk kembali berkuasa tampaknya sangat tipis karena Wakil Presiden Michel Temer, yang sudah diangkat menjadi penjabat presiden, bersekongkol dengan oposisi dalam upaya pemakzulan.

Sampai sekarang masih dipertanyakan alasan pemakzulan meski kekuatan oposisi di parlemen menuduh Rousseff bertanggung jawab atas meningkatnya defisit anggaran akibat salah kelola keuangan. Persoalan defisit menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan Rousseff menyalahgunakan anggaran untuk kepentingan pemilihan presiden tahun 2014, termasuk kemungkinan korupsi. Rupanya spekulasi politik itu dijadikan alasan untuk mendorong pemakzulan terhadap Rousseff.

Tidak kalah dramatis kasus Maduro, yang hendak dijatuhkan atas alasan kesulitan ekonomi dan krisis listrik. Krisis ekonomi tampak digunakan oposisi untuk menggalang tanda tangan rakyat melakukan referendum untuk menjatuhkan Maduro. Kekecewaan rakyat dalam bidang ekonomi digunakan oposisi untuk menjatuhkan Maduro yang terpilih secara demokratis tahun 2013.

Tidak bisa disangkal, pemerintahan Maduro dinilai gagal mendorong kemajuan ekonomi. Venezuela memang sedang kerepotan akibat turunnya pendapatan utama dari sektor perminyakan. Harga minyak di pasar global memang anjlok. Kekacauan ekonomi semakin terasa karena aliran listrik mengalami krisis hebat sebagai dampak waduk-waduk pembangkit tenaga listrik mengalami kekeringan oleh musim panas berkepanjangan.

Krisis listrik dan kesulitan ekonomi digunakan oposisi untuk menjatuhkan Maduro. Sekiranya upaya pendongkelan Maduro berhasil, gerakan itu dapat menjadi preseden buruk bagi kehidupan sosial politik Venezuela. Lebih dikhawatirkan lagi, proses penggantian kekuasaan tidak lagi dilakukan secara demokratis melalui pemilu, tetapi melalui intrik politik dan persekongkolan kepentingan.

Sungguh memprihatinkan jika upaya pendongkelan Presiden Maduro dan Presiden Rousseff menjadi arus balik bagi proses demokratisasi, yang dikhawatirkan akan menciptakan dampak penularan dan efek domino pada panggung sosial politik di kawasan Amerika Latin.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Mei 2016, di halaman 6 dengan judul "Demokratisasi Bisa Terancam".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger