Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan, pasukan Irak telah merebut kembali sebagian besar wilayah Fallujah dari tangan NIIS. Milisi NIIS hanya tersisa di beberapa kantong kecil di bagian utara. "Kami berjanji akan membebaskan kembali seluruh Fallujah. Kantong-kantong itu akan kami bebaskan dalam beberapa jam ke depan," kata Abadi dalam keterangan singkatnya di televisi.
Keberhasilan merebut kembali Fallujah itu merupakan hasil dari serangan pasukan Irak dalam empat pekan terakhir. Menurut Abadi, pasukan Irak hanya mendapatkan sedikit perlawanan (perlawanan terbatas) dari milisi NIIS. Sebagian besar milisi NIIS telah menyingkir ke bagian utara, dan sebagian lain meninggalkan Fallujah, dengan menyamar sebagai warga sipil biasa. Dilaporkan, dalam tiga hari terakhir, tercatat 30.000 warga meninggalkan Fallujah.
Fallujah, yang terletak 50 kilometer di barat Baghdad, ibu kota Irak, direbut milisi NIIS dari Pemerintah Irak tahun 2014. Pasukan Irak mulai melakukan perlawanan terhadap milisi NIIS sejak Maret lalu, dan menghebat empat pekan terakhir. Serangan pasukan Irak itu didukung penuh oleh serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Komandan Operasi Pembebasan Fallujah Letnan Jenderal Abdulwahab al-Saadi menegaskan, "Pasukan Irak telah membebaskan 70 persen dari kota Fallujah."
Setelah merebut kembali Fallujah, target berikutnya adalah merebut kembali Mosul, satu-satunya kota di Irak yang masih dikuasai NIIS sepenuhnya. Kemunduran yang dialami NIIS di Suriah dan Libya membuat semangat pasukan Irak meningkat tajam. Namun, itu tidak otomatis membuat operasi pembebasan Fallujah menjadi mudah. Oleh karena, di banyak wilayah, NIIS menggunakan warga sipil sebagai perisai. Itu sebabnya, gerak maju pasukan Irak kerap kali tertahan.
Selain itu, Fallujah adalah kota yang didominasi kaum Sunni. Keterlibatan milisi kaum Syiah dalam Operasi Pembebasan Fallujah dikhawatirkan akan memunculkan serangan balasan terhadap kaum Syiah.
Kita berharap pasukan Irak dapat menguasai kota Fallujah sepenuhnya dalam hitungan jam seperti yang dijanjikan. Sengaja hal itu diingatkan karena ketika pasukan Irak merebut kembali kota Ramadi, Desember lalu, disebutkan kota itu dapat dikuasai sepenuhnya dengan cepat. Namun, dalam kenyataannya, diperlukan waktu dua bulan.
Kita tidak ingin penguasaan kembali Fallujah sepenuhnya berkepanjangan karena yang paling terkena dampaknya adalah warga sipil yang terpaksa menyingkir dari kota Fallujah dan yang terjebak di antara pasukan Irak dan milisi NIIS.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Juni 2016, di halaman 6 dengan judul "Irak Bersihkan Sisa NIIS di Fallujah".

Tidak ada komentar:
Posting Komentar