Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 14 Juli 2016

Hak Pejalan Kaki//Visa ”On Arrival”//Tanggapan RSUP Dr Sardjito//Tanggapan RSI Cempaka Putih (Surat Pembaca Kompas)

Hak Pejalan Kaki

Pengalaman saya beberapa kali berjalan kaki ke Toko Buku Gramedia di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, sungguh memakan hati. Saya berjalan dari simpang Salemba, Universitas Indonesia, dan harus berebut untuk menggunakan trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki. Sangat menjengkelkan.

Kadang saya harus berjalan di pinggir trotoar, mepet ke jalan, karena dipakai orang-orang berjualan. Belum lagi para pengguna sepeda motor, yang sering memaksa masuk ke trotoar. Pemandangan yang menyeramkan bisa dilihat pada jam-jam sibuk. Pejalan kaki harus berjalan menyelinap di antara pengguna sepeda motor di atas trotoar.

Pejalan kaki yang empunya hak tidak berdaya akibat perilaku yang tidak memiliki kesadaran berlalu lintas yang baik dan benar. Mohon Gubernur DKI Jakarta atau pihak terkait mencari solusi atas permasalahan ini.

Apalagi Kota Jakarta bermimpi akan menjadi Kota Megapolitan yang akan mengimbangi kota-kota besar dunia. Contohlah kota tetangga terdekat, Singapura dan Kuala Lumpur, yang menghargai hak-hak warga pejalan kaki sekaligus memberikan ruang yang layak.

RIKSON P TAMPUBOLON

Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat

Visa "On Arrival"

Dua keponakan saya pemegang paspor Amerika Serikat. Pada Minggu, 26 Juni 2016, mereka tiba di Bandara Sutan Sjarief Kasim 2 Pekanbaru dari Singapura dengan menumpang pesawat Jetstar pada pukul 16.30.

Saat tiba di bagian imigrasi, mereka dilayani Bapak M dan dikenakan biaya Visa on Arrival masing-masing 35 dollar AS. Namun, mereka tidak mendapat tanda terima pembayaran. Tahun sebelumnya, waktu berkunjung di tempat yang sama, ada tanda terima pembayaran.

Apakah Visa on Arrival masih diwajibkan bagi pemegang paspor Amerika Serikat? Bukankah Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan pada 2 Maret 2016? Mohon penjelasan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.

RIDARINI AGUSTIANI

Taman Permata Buana, Jalan Pulau Bidadari, Jakarta Barat

Tanggapan RSUP Dr Sardjito

Terkait keluhan Saudara Ainun Najib dalam Surat Kepada Redaksi di Kompas, Kamis (30/6), tentang Obat Kemoterapi, dapat kami jelaskan bahwa pasien atas nama Ibu Warsidah dengan nomor rekam medis 0-59-75-61 memang pasien RSUP Dr Sardjito.

Pasien berkunjung ke RSUP Dr Sardjito pada 14 Juni 2016 bukan 16 Juni 2016. Dokter memberikan resep obat kemoterapi Iressa tab 250 mg di mana sediaan obat tersebut memang kosong saat akan diambil.

Petugas menjanjikan akan mengabari apabila obat tersedia, dan sore harinya obat telah tersedia. Obat tersebut memang untuk satu bulan ke depan sehingga petugas menghubungi Ibu Warsidah untuk mengambilnya pada 15 Juni 2016. Saat itu obat telah diserahkan sepenuhnya kepada pasien.

Dengan demikian, obat kemoterapi sudah diterima pasien untuk satu bulan sesuai haknya.

Namun, Ibu Warsidah datang periksa kembali 28 Juni 2016 dan meminta obat 10 buah untuk berjaga-jaga saat hari raya Idul Fitri. Untuk permintaan tersebut, kami sampaikan mohon maaf bahwa pihak rumah sakit tidak dapat memberikan obat karena obat yang telah diambil untuk satu bulan sebelumnya harusnya masih mencukupi. Sistem tidak memungkinkan pemberian tambahan obat yang sama.

Kami akan berterima kasih apabila keluhan dan saran disampaikan langsung ke Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito atau melalui telepon langsung (0274-520410).

TRISNO HERU NUGROHO

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta

Tanggapan RSI Cempaka Putih

Menanggapi keluhan Bapak Indra Lesmana di Kompas, Rabu, (29/6) dengan judul "Tagihan Beda", kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Indra dan keluarga atas kepercayaannya kepada RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan sekaligus memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

Kami telah menghubungi dan mengundang Bapak Indra untuk menjernihkan kesalahpahaman yang terjadi. Sebagai rumah sakit yang terus berkembang RS Islam Jakarta Cempaka Putih terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya.

NURMAINI HASIBUAN

Kepala Humas & Legal, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Juli 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger