Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 15 Juli 2016

Mari Mulai dari Diri Sendiri//Kuda Hitam//Transaksi Taksi//Hadiah dari Bakmi Mewah Sudah Diterima (Surat Pembaca Kompas)

Mari Mulai dari Diri Sendiri

Dalam tulisan "Polisi dan Revolusi Mental" di Kompas, Jumat (1/7), Bapak Boy Rafli Amar, antara lain, menginformasikan bahwa Polri berupaya menjadi penggerak revolusi dan pelopor tertib sosial di ruang publik.

Informasi itu menimbulkan harapan pada masyarakat yang sudah lama merindukan bangsa yang tertib hukum dan bermoral, bermartabat, dan sejahtera. Intisari revolusi sosial adalah revolusi mental yang hendak mengubah warga korupsi menjadi anti korupsi, warga jahat menjadi baik, warga pelanggar lalu lintas menjadi tertib lalu lintas.

Selanjutnya anggota DPR yang korupsi juga harus menjadi anti korupsi, hakim dan jaksa mafia peradilan menjadi pembela keadilan yang hakiki. Pengusaha tambang yang merusak menjadi pelestari lingkungan. Demikian juga pengusaha kebun sawit serakah yang merusak konservasi lahan menjadi taat peraturan, dan seterusnya.

Namun, semua ini harus dimulai dari diri sendiri. Ternyata asetnya luas sekali. Adalah baik jika Polri memulai, tetapi revolusi mental akan segera mencapai sasaran apabila semua pihak ikut serta.

SUYADI PRAWIRO

Kompleks Kehutanan Selakopi, Kota Bogor Barat, Bogor

Kuda Hitam

Kompas, 13 Juni 2016, menurunkan tulisan "Duel Tim Berstatus Kuda Hitam" di halaman 1. Di dalamnya, antara lain, tertulis "Italia merupakan tim elite berstatus tim kuda hitam".

Menurut hemat saya kalimat di atas paradoksikal alias bertentangan. Istilah kuda hitam berasal dari bahasa Inggris,dark horse, yang artinya (menurutLongman Dictionary of Contemporary English, 2001) seseorang yang tak banyak diketahui dan mengejutkan publik dengan memenangi suatu kompetisi.

Jadi, ada unsur "tak banyak diketahui". Karena tulisan itu justru banyak mengulas kelebihan tim sepak bola Italia dan Belgia, artinya dua tim itu sudah banyak diketahui. Di masyarakat Inggris yang gemar pacuan kuda, "kuda hitam" selalu mengejutkan karena muncul tiba-tiba, seolah-olah dari ruang gelap (dark) dan jadi pemenang. Ia ibarat meteor yang sekonyong-konyong berkelebat terang. Kuda itu tak pernah diperhitungkan, apalagi diduga akan menang. Jadi, kemunculannya mengejutkan.

Menurut saya, jika tim sepak bola itu bisa diulas, apalagi diberi status, berarti bukan kuda hitam. Istilah yang lebih tepat untuk tim papan bawah atau tidak diunggulkan adalah underdog. Mungkin judul "Duel Tim Berstatus 'Underdog'" lebih masuk akal.

WISNUBROTO BAWONO KUNTJORO

Perum Klodran Indah, Kelapa Gading, Karanganyar

CATATAN REDAKSI:

Terima kasih atas penjelasan dan informasi Anda.

Transaksi Taksi

Pada 24 Mei 2016, saya dikejutkan 7 SMS dari BCA tentang konfirmasi transaksi kartu kredit BCA saya. Semuanya menggunakan mata uang China Yuan Renminbi (CNY) untuk Uber BV. Saya mengecek di aplikasi Uber di HP dan tidak ada histori perjalanan pada tanggal tersebut karena saya memang tidak ke luar negeri pada tanggal itu.

Saya segera menghubungi Hallo BCA dan ternyata menurut Hallo BCA ada 11 transaksi ilegal Uber BV yang dilakukan dengan total nominal hampir Rp 4 juta. Transaksi terhenti karena mencapai limit kartu kredit.

Saat itu juga saya memblokir dan membuat laporan yang menyatakan bahwa saya memang tidak pernah bertransaksi dalam bentuk mata uang CNY melalui e-mail ke BCA. BCA berjanji segera menginvestigasi dan jatuh tempo pada 13 Juni 2016.

Saya juga melapor ke Uber via e-mailsupport@uber.com karena Uber tidak memiliki call center. Saya sudah melapor tiga kali, tetapi tidak direspons. Pada hari ke-13 barulah Uber menanggapi, itu pun sebatas meneruskan kepada pihak terkait.

Saya juga mencoba komplain dari aplikasi Uber (i think my account is compromised). Namun, sampai saat ini tidak ada satu pun pihak Uber yang serius menanggapi persoalan ini.

DETHA

Pondok Labu, Jakarta Selatan

Hadiah dari Bakmi Mewah Sudah Diterima

Terkait dengan surat pembaca yang saya kirim dan dimuat Kompas pada Senin (11/7), dengan ini saya sampaikan bahwa hadiah dari Bakmi Mewah sudah saya terima. Saya mengirimkan surat keKompas pada 24 Juni. Ternyata, pada tanggal 1 Juli hadiah tersebut tiba dan saya terima. Oleh karena itu, saya menganggap masalah ini telah selesai.

Terima kasih kepada Bakmi Mewah

WARATARUNI PRATIWI

Jalan Industri Gg XIV, Genuk, Semarang

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Juli 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger