Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 11 Agustus 2016

Karyawan BUMN Sengsara//Tanpa Otorisasi//Tanggapan Bank Mandiri//Salon Mobil (Surat Pembaca Kompas)

Karyawan BUMN Sengsara

Periode 1960-2000 PT Djakarta Lloyd merupakan salah satu perusahaan milik BUMN yang sejahtera. Perusahaan ini bergerak di bidang pelayaran, mengoperasikan 15 kapal yang mengangkut barang keseluruh penjuru dunia: Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Semua karyawan PT Djakarta Lloyd bangga dan bahagia karena mempunyai penghasilan yang layak.

Peraturan pemerintah mengharuskan setiap perusahaan pelayaran asing menunjuk PT Djakarta Lloyd sebagai agen utama untuk melayani kapal-kapal mereka yang masuk perairan Indonesia, dengan komisi 5 persen per kapal.

Sejak tahun 2000, terjadi beberapa kali pergantian direksi. Akibatnya, terjadi kekacauan manajemen dan selanjutnya diikuti dengan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk. Pada Mei 2013, direksi memutuskan membayar dana pensiun karyawan secara kolektif. Keadaan ini sangat memprihatinkan kehidupan kami, karyawan yang pensiun.

Yang paling menyedihkan adalah retribusi pengobatan pensiun selama lima tahun—dari 2007 hingga 2012—sebesar Rp 1.681.394.866 belum dibayar.

Kami, para pensiunan PT Djakarta Lloyd, mengimbau Ibu Menteri BUMN agar berkenan memberikan bantuan keuangan kepada PT Djakarta Llyod sehingga dapat melunasi biaya pengobatan keluarga para pensiunan yang sudah tertunda selama lima tahun.

Kami seluruh keluarga pensiunan PT Djakarta Lloyd sebelum dan sesudahnya mengucapkan terima kasih atas bantuan Ibu Rini Soemarno, Menteri BUMN.

RAJA PARYSMAN PANGARIBUAN

Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur

Tanpa Otorisasi

Pada edisi Selasa, 9 Agustus 2016,Kompas dalam rubrik "Surat kepada Redaksi" memuat surat berjudul "Menjadi Diplomat". Di sana disebutkan bahwa pengirim surat itu adalah Gustika Jusuf-Hatta, yang adalah saya sendiri.

Setelah saya membaca surat tersebut, rupanya itu adalah penggalan tulisan artikel asli, "Menjadi Duta Besar di Negara Kecil" pada Kompasiana tanggal 31 Juli 2016. Setelah saya cek kepada Redaksi Kompas, artikel masuk kepada Redaksi melalui pihak ketiga, Foreign Policy Community of Indonesia. Saya katakan bahwa pengiriman itu tanpa sepengetahuan dan otorisasi saya.

GUSTIKA JUSUF-HATTA

Mahasiswi S-1 Studi Perang di King's College, London, Inggris

CATATAN REDAKSI:

Kami menerima kiriman tulisan tersebut dan memahaminya sebagai surat pembaca. Mohon maaf kepada penulis atas kesalahpahaman ini.

Tanggapan Bank Mandiri

Terima kasih kepada harian Kompas yang telah memfasilitasi pengaduan Ibu Sinta Kurniawati pada 26 Juli 2016, ihwal pemblokiran kartu kredit Bank Mandiri. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

Dapat kami sampaikan bahwa proses pemblokiran kartu kredit Ibu telah sesuai dengan ketentuan dan saat ini kartu kredit tersebut sudah aktif kembali. Ibu Sinta juga telah menerima dengan baik penjelasan dan penyelesaian yang disampaikan.

Saran dan pertanyaan juga dapat disampaikan ke Customer Service 24 jam Mandiri Call 14000 atau website www.bankmandiri.co.id menu contact us.

ROHAN HAFAS

Corporate Secretary

Salon Mobil

Sabtu (30/7), saya ke outlet salon mobil Cars di Mal Kelapa Gading untuk memperbaiki kerusakan ringan plak-plak cat yang tidak rata akibat pemakaian obat pembersih mobil.

Kepada Bapak Sriyono yang melayani, saya sudah bertanya apakah Cars bisa memperbaiki kondisi cat mobil saya. Ia menjawab, dengan 2-3 kali perawatan, cat mobil akan pulih kembali. Dengan harga Rp 420.000 per perawatan, ia menyarankan mengambil paket anggota Rp 1.380.000 untuk satu tahun dan dibayar di awal.

Selesai perawatan mobil, Bapak Sriyono mengatakan, lapisan luar cat mobil saya sudah rusak, tidak bisa diperbaiki. Berbeda dengan janji di awal.

Dia menganjurkan perawatan berkala seminggu sekali agar hasilnya lebih maksimal. Setelah menjadi member, setiap kali perawatan kena biaya Rp 75.000 per kedatangan.

Saya pun berusaha membatalkan prosesmember dan hanya membayar satu kali perawatan, tetapi tidak berhasil.

INEZ TRI WAHYUNI

Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta 13910

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger