Cari Blog Ini

Bidvertiser

Selasa, 09 Agustus 2016

Menjadi Diplomat//Pengembalian Dana//Elektronik dan Manual//Pencurian Telepon (Surat Pembaca Kompas)

Menjadi Diplomat

Seminggu lalu terjadi perombakan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Beberapa menteri selesai tugasnya dalam Kabinet Kerja. Salah seorang menteri yang diberhentikan, ketika ditawari Presiden ingin ditempatkan di mana, menjawab bahwa ia ingin menjadi duta besar di negara kecil saja agar bisa mengajar dan memiliki waktu untuk menulis.

Terlahir dalam keluarga diplomat, sejak kecil saya sudah mengamati cara kerja dunia diplomasi yang berseluk-beluk. Bagi saya, pernyataan itu sebuah penghinaan kepada institusi kita, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menjadi diplomat sama sekali bukan hal mudah, bukan pula pekerjaan yang isinya hanya bersantai. Mempertahankan kehormatan dan kehadiran Indonesia di luar negeri membutuhkan strategi, perencanaan, dan visi yang kuat.

Yang tidak disadari banyak orang adalah mengemban tugas duta besar di negara kecil terkadang lebih berat dibandingkan dengan mengemban tugas duta besar di negara besar. Di negara-negara besar dalam arti negara maju, rata-rata sistem kerja unilateral, bilateral, dan multilateral biasanya sudah tertata dengan baik. Namun, di negara-negara kecil, sistem sering belum tertata sehingga membuat pekerjaan duta besar kita menjadi lebih rumit.

Memang pendapat banyak orang adalah jika ditempatkan di negara kecil, tugas harusnya tidak banyak. Namun, asumsi tersebut sering kali sangat jauh dari kenyataan.

GUSTIKA JUSUF-HATTA

Cucu Proklamator Bung Hatta

Pengembalian Dana

Sehubungan dengan surat di Kompas(31/7) berjudul "Transaksi Tiket" yang disampaikan Bapak Rensus Bonatua Sirait, dengan ini kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

Kami telah menghubungi Bapak Rensus Bonatua Sirait untuk menjelaskan permasalahan dan yang bersangkutan telah menerima penjelasan dari Tiket.com.

Proses pengembalian dana dan permasalahan sudah diselesaikan dengan baik.

Pertanyaan dan saran juga dapat disampaikan melalui layanan pelanggan 24 jam Tiket.com (021) 29633600 atau e-mail cs@tiket.com.

METHA TRI RIZKA

Public Relations Tiket.com

Elektronik dan Manual

Terkait dengan surat di Kompas (18/7) berjudul "Informasi Tol" yang ditulis oleh Saudara Oki Tri FNA dari Kebun Raya Residence, Bogor, bersama ini kami mengucapkan terima kasih atas masukan yang disampaikan. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.

Terkait dengan saran dan masukan yang disampaikan, perlu kami jelaskan bahwa untuk pelayanan transaksi pada 608 unit gardu reguler yang dioperasikan di seluruh Indonesia, semua dapat melayani transaksi elektronik ataupun manual (tunai).

Adapun gardu tol otomatis (GTO) yang berjumlah 405 unit hanya diperuntukkan transaksi elektronik. Penyediaan GTO yang dilengkapi dengan marka khusus GTO diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kemudahan kepada para pengguna jalan tol yang menggunakan transaksi elektronik.

Kami akan meningkatkan sosialisasi mengenai hal ini.

DWIMAWAN HERU

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Pencurian Telepon

Menanggapi surat di Kompas (31/7) berjudul "Akun Dibobol" yang disampaikan Ibu Diana Chen, perlu kami sampaikan bahwa kami sudah menghubungi Ibu Diana. Dalam komunikasi tersebut, kami mendapati bahwa bobolnya akun dimaksud disebabkan oleh pencurian telepon genggam yang bersangkutan.

Oknum tidak bertanggung jawab tersebut tidak hanya mencuri telepon genggam, tetapi juga menyalahgunakan akun Tokopedia Ibu Diana yang saat itu masih dalam keadaan login. Oknum tersebut melakukan transaksi senilai Rp 700.000.

Kami turut berempati atas kejadian ini dan memutuskan untuk menanggung kerugian Ibu Diana terkait dengan transaksi yang tidak dikehendaki itu.

Apabila hal serupa kembali terjadi di kemudian hari, kami mengimbau Ibu Diana untuk mengganti semua passworddari akun-akun yang dimiliki, tidak terkecuali akun Tokopedia.

Hal itu untuk mengantisipasi peretasan karena pada dasarnya keamanan akun menjadi tanggung jawab setiap pemilik. Mohon maaf jika kecepatan kami dalam merespons belum sesuai yang diharapkan.

ANTONIA ADEGA

Media Relations Specialist Tokopedia

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Agustus 2016, di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi".

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger