Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 22 September 2016

TAJUK RENCANA: Putin Masih Sangat Kuat (Kompas)

Hasil pemilihan anggota parle- men Rusia memberikan gambaran yang sangat jelas bahwa kekuasaan Kremlin sungguh tidak tertandingi.

Inilah pemilu parlemen kedelapan sejak tahun 1989. Hanya empat partai yang berhasil merebut kursi di Parlemen Majelis Rendah (Duma): Partai Rusia Bersatu (PRB) partai berkuasa, Partai Komunis, Partai Demokrat Liberal, dan Rusia Adil. Partai oposisi berhaluan liberal seperti Yabloko dan Parnas tidak mampu merebut kursi. Pemilu diikuti 14 partai.

Seperti sudah diduga, pemilu akan dimenangi PRB, partai Putin. Namun, jumlah pemilih yang menggunakan haknya tidak sampai 50 persen, yakni 47,9 persen, angka terendah sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Ini berarti, Duma hanya dipilih oleh kurang dari 50 persen rakyat Rusia yang memiliki hak pilih.

Dari suara yang masuk dan sudah dihitung, kemarin sudah dihitung 94 persen, PRB memenangi 54,3 persen suara. Apabila ditambah dengan kandidat dari distrik konstituen-tunggal, mereka akan menguasai paling kurang 343 kursi dari 450 kursi di Parlemen (Duma). Hal itu berarti, PRB menduduki lebih dari tiga perempat kursi. Pada Pemilu 2011, PRB "hanya" merebut 238 kursi.

Tempat kedua direbut Partai Komunis (13,44 persen), disusul Partai Demokrat Liberal berhaluan nasionalis, dengan menguasai 13 persen. Sementara Rusia Adil hanya memperoleh 6 persen suara.

Hasil pemilu parlemen tersebut sekurang-kurangnya memberikan dua gambaran tentang kondisi Rusia. Dua gambaran yang bertentangan. Gambar pertama yang muncul dari hasil pemilu menjelaskan bahwa lebih dari separuh rakyat Rusia yang memiliki hak pilih tidak menggunakan haknya untuk memberikan suara.

Mereka tidak tertarik memberikan suara dengan berbagai alasan. Ada yang menyalahkan cuaca buruk. Namun, banyak yang menyatakan tidak percaya pada sistem pemilu. Mereka tidak percaya bahwa hasil pemilu akan dihitung secara benar. Padahal, pada Pemilu 2011, jumlah pemilih yang menggunakan haknya mencapai 60 persen.

Gambar kedua yang bisa dilihat dari hasil pemilu tersebut adalah posisi Putin demikian kuat. Keempat partai yang memperoleh kursi di Duma semuanya setia pada Putin. Hal itu berarti bahwa Duma dikuasai partai pendukung Putin. Akibat selanjutnya adalah Duma akan selalu menyetujui semua program dan kebijakan Putin, penguasa Rusia sekarang ini.

Kesimpulan akhir dari pemilu itu adalah partai yang berkuasa masih sangat kuat. Putin juga masih sangat kuat. Tentu, segala cara dilakukan partai yang berkuasa untuk tetap menang dalam pemilu. Sebagai partai yang berkuasa, mereka dapat melakukan apa saja demi kemenangan dan demi kekuasaan.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 September 2016, di halaman 6 dengan judul "Putin Masih Sangat Kuat".


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger