AP PHOTO/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO

Bendera dengan logo Piala Dunia Rusia 2018 terpasang di Moskwa,  4 Juni 2018. 

Apa pun motif Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, sejauh ini pesta sepak bola empat tahunan itu berhasil menjadi pusat perhatian warga dunia.

Wajah-wajah ceria para pencinta sepak bola terlihat di dalam stadion dan di setiap fan fest, tempat berkumpulnya para suporter yang tersebar di 11 kota penyelenggara. Kekecewaan yang timbul saat tim yang mereka dukung kalah segera terhapus oleh kemeriahan suasana. Mereka tetap bergembira meski harus berjalan kaki hampir satu kilometer untuk menjangkau stadion dan fan fest, dengan pengawalan ketat polisi dan militer Rusia.

Setidaknya, setelah 32 tim yang terbagi dalam delapan grup memainkan laga perdana mereka masing-masing, turnamen empat tahunan ini berjalan lancar tanpa insiden berarti. Saat sebuah taksi menabrak kerumunan suporter di Moskwa, akhir pekan lalu, dan menyebabkan delapan orang terluka, otoritas Rusia menepis terjadinya serangan teror. Polisi menyebut insiden itu terjadi karena pengemudi taksi mengantuk.

Wajah-wajah ceria para pencinta sepak bola terlihat di dalam stadion dan di setiap fan fest, tempat berkumpulnya para suporter yang tersebar di 11 kota penyelenggara.

Rusia memang berusaha mengikis stigma negara yang kaku dan tertutup bagi warga asing. Mereka memperlihatkan diri sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan terbuka seperti yang disampaikan Presiden Vladimir Putin pada upacara pembukaan Piala Dunia 2018. Menjadi tuan rumah Piala Dunia menjadi jalan bagi Rusia untuk membuka diri dan merangkul dunia untuk mengenal sisi lain negeri itu.

Ini bukan kali pertama bagi Rusia menyelenggarakan pesta olahraga tingkat dunia. Sochi, kota pantai di tepi Laut Hitam, sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014. Saat masih menjadi ibu kota Uni Soviet, Moskwa telah menjadi tuan rumah Olimpiade 1980. Kemampuan Rusia mengorganisasikan ajang olahraga sudah teruji.

REUTERS/CARL RECINE

Penyanyi sopran Rusia Aida Garifullina bernyanyi dalam pembukaan Piala Dunia Rusia 2018, di Stadion Luzhniki, Moskwa, 14 Juni 2018. 

Namun, Piala Dunia ini menjadi menarik karena posisi Rusia pada percaturan politik dunia. Aneksasi Rusia atas Semenanjung Krimea, dukungan terhadap kelompok oposisi Ukraina, dan keterlibatan pada krisis Suriah merenggangkan hubungan Rusia dengan Eropa dan Amerika Serikat. Dugaan keterlibatan Rusia pada Pemilihan Presiden AS dan percobaan pembunuhan bekas mata-mata Rusia di Inggris membuat AS dan Inggris mengusir sejumlah diplomat Rusia, dan dibalas Rusia dengan aksi serupa.

Ditambah dengan ancaman teror yang sempat disuarakan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS), suksesnya Piala Dunia menjadi pertaruhan besar bagi Kremlin. Di dalam negeri, suksesnya Piala Dunia akan meningkatkan popularitas pemerintah dengan memberi hiburan kelas dunia kepada rakyat Rusia dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur, terutama di sektor transportasi.