Cari Blog Ini

Bidvertiser

Jumat, 14 Desember 2018

”Mbelgedes” Aku Tak Percaya//Jatinangor Kesulitan Air//”Semarang Kaline Banjir” Aktual (Surat Pembaca Kompas)


"Mbelgedes" Aku Tak Percaya

Tulisan Sdr P Hendranto dalam Surat Kepada Redaksi (6/12/2018) mengingatkan saya pada penggunaan ujaran mbelgedes. Yang ia katakan benar sebab dalam KBBI edisi IV ataupun V tak tersua lema mbelgedes, mbel, atau gedes karena hanya digunakan sebagai ungkapan kejengkelan atau ledekan.

Kadang kala mbelgedes diucapkan mbel dengan nada panjang untuk menyangkal sekaligus meremehkan. Sila perhatikan penggunaan ujaran mbelgedes berikut.

"Jika terpilih jadi anggota legislatif, akan saya turunkan harga barang-barang, bebaskan biaya berobat, hapuskan utang luar negeri, sejahterakan rakyat, berdayakan pelaku bisnis, bebaskan rakyat dari sampah menggunung".

Jawab: "MbelMbelgedes!"

Pada hemat saya, mbelgedes adalah kata yang sangat cocok untuk dipadankan dengan "aku tidak percaya". Penggunaan ujaran mbelgedes terhadap janji-janji caleg, capres, cawapres, dan calon lain yang tak Anda percaya kebenarannya diserahkan kepada Anda sekalian.

Meski demikian, saya sebulat hati mengusulkan mbelgedes dimasukkan sebagai lema dalam KBBI. Alasan pertama adalah kecocokan antara ujaran itu dan makna terkandung. Alasan kedua adalah kepraktisan karena tiga kata (aku tidak percaya) dapat diwakili satu kata. Alasan ketiga, perlu keberanian mengangkat ujaran-ujaran sebagai unsur descriptive language untuk memperkaya khazanah bahasa Indonesia yang seharusnya semakin akomodatif dan representatif.

Alasan terakhir itu begitu relevan apabila dibandingkan dengan lema-lema dalam bahasa Inggris yang disumbangkan Shakespeare. Ia menyumbangkan lema yang mewakili sifat dan tindakan manusia dari yang luhur, menyenangkan, sampai yang tercela dan mengerikan, seperti noble (luhur), generous (bermurah hati), curse (laknat), bastard (bajingan), groan (mengerang), deceitful (culas), dan grin (menyeringai).

Lema-lema itu memberi sumbangsih besar sekali pada perkembangan bahasa Inggris, terutama bidang sastra dan humaniora. Maka, tugas dewan bahasa adalah menginventarisasi ujaran-ujaran dari bahasa-bahasa daerah untuk memperkukuh dan memperluas bahasa Indonesia. Dengan begitu, bahasa-bahasa daerah terpelihara dan dimuliakan.

Dari bahasa, seseorang dijunjung dan dimuliakan martabatnya. Bahasa adalah gambaran pribadi, lingua imago personae est. Walaupun demikian, Anda tetap disilakan menanggapi usulan ini dengan mbelgedes.

A Astanta
Taman Mula Sakti, Bekasi,
Jawa Barat

Jatinangor Kesulitan Air

Kecamatan Jatinangor kesulitan air sumur ditengarai karena penggundulan hutan yang terjadi di sekitar kawasan Jatinangor dan banyaknya air tanah yang diambil apartemen yang semakin menjamur.

Warga asli Jatinangor, demikian pula mahasiswa yang indekos di rumah warga, tinggal berharap pada turunnya hujan.

Warga dan mahasiswa mengharapkan pemerintah Jawa Barat bertindak tegas terhadap oknum penggundul hutan dan pendiri apartemen di kawasan Jatinangor.

Affan Yassir Nasution
Pondok Cimo, Jatinangor,
Jawa Barat

"Semarang Kaline Banjir" Aktual

Lagu terkenal "Semarang Kaline Banjir" masih sesuai degan keadaan sekarang Kota Semarang. Jalan-jalan di Semarang yang rusak karena genangan air tak kunjung mendapat perhatian serius pemerintah daerah. Perbaikan jalan yang sudah dilakukan hanya bertahan sementara, tak pernah memuaskan bagi warga Semarang.

Hasil perbaikan jalan hanya bertahan 4-6 bulan saja. Setelah itu kembali lagi banyak ditemukan jalan-jalan beraspal yang berlubang-lubang dan tergenang air saat hujan.

Warga yang tinggal di daerah banjir, seperti Kaligawe, Bubakan, dan sekitarnya, mau tak mau harus "menerjang badai" untuk aktivitas sehari-hari.

Banyak usul untuk mengatasi masalah ini, seperti meninggikan jalan dan membersihkan saluran air, tetapi belum ada tindakan yang benar-benar konkret dari Pemerintah Kota Semarang.

Kapan "Semarang Kaline Banjir" jadi "Semarang Bebas dari Banjir"?

SETIONO SOEGIHARTO
Jalan Senjoyo V, Bugangan,

Semarang

Kompas, 13 Desember 2018
#suratpembacakompas 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger