AFP/ GETTY IMAGES/JOE RAEDLE

Balok baja berbentuk X menandai perbatasan antara Amerika Serikat dengan Meksiko di Texas, Sabtu (12/1/2019). Penutupan sejumlah layanan masyarakat masih berlaku saat pemerintah Amerika Serikat mencoba berjuang untuk meloloskan anggran pembuatan lebih banyak tembok perbatasan di New Meksiko. Tembok-tembok itu nantinya digunakan untuk menghalau imigran gelap yang hendak masuk ke AS.Presiden Donald Trump menginginkan 5,7 miliar dollar Amerika untuk membangun tembok tambahan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko tetapi Partai Demokrat menentang gagasan itu.

Tawaran kompromi Presiden Donald Trump untuk rencana pembangunan tembok di perbatasan AS dengan Meksiko disambut "dingin" oleh Demokrat.

Tawaran Trump muncul setelah kubu Demokrat di Kongres dan beberapa anggota dari Partai Republik menolak mengeluarkan dana 5,7 miliar dollar AS untuk membangun tembok di perbatasan.

Akibat ketidaksepakatan itu, sekitar 800.000 pegawai federal terkena dampak, bekerja tanpa dibayar. Ketua DPR Nancy Pelosi bahkan meminta Trump untuk menunda Trump menyampaikan pidato kenegaraan sebelum kebuntuan soal anggaran ini terpecahkan.

Isu pembangunan tembok perbatasan merupakan janji Trump yang mendapat perhatian besar dari warga yang mendukungnya. Biaya pembangunan tembok diperkirakan 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 212 triliun.

Namun, The Washington Post memperkirakan biaya dapat mencapai 25 miliar dollar AS atau sekitar Rp 353 triliun, dan manfaat tembok itu tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Sebagian dari 800.000 karyawan federal yang tidak digaji sejak 22 Desember 2018 itu mengalami kesulitan biaya hidup sehari-hari. Lebih dari 1.500 permohonan telah dibuat oleh mereka di situs pencari dana, GoFundMe, untuk membayar sewa atau memberi makan dan membeli pakaian anak mereka.

Departemen Pertanian, Layanan Penghasilan Internal, dan Administrasi Penerbangan Federal menarik lebih dari 50.000 karyawan, yang harus bekerja tanpa upah.

Memasuki hari ke-29 kelumpuhan sebagian birokrasi di AS, Trump berpidato di Gedung Putih dan menawarkan solusi yang disambut "dingin" Pelosi. Trump menawarkan tiga tahun perlindungan bagi imigran yang masuk ke AS tanpa dokumen, yang dikenal sebagai pemimpi.

Diperkirakan terdapat 700.000 "pemimpi" yang dibawa orang tua masuk ke AS secara ilegal. "Hari ini saya akan memecahkan kebuntuan dan memberi Kongres jalan untuk mengakhiri penutupan pemerintah dan menyelesaikan krisis di perbatasan selatan," kata Trump.

Sambutan datang dari Mitch McConnell, Pemimpin Senat dari Republik. Ia menyebut rencana Trump sebagai "solusi berani untuk membuka kembali pemerintah, mengamankan perbatasan, dan mengambil langkah bipartisan untuk menangani masalah imigrasi saat ini".

Namun, Pelosi menyebut tawaran Trump tidak dapat diterima dan tidak ada niat baik untuk mengembalikan kepastian hidup warga AS. Bahkan, di Twitter, Pelosi menulis, "Apa yang asli dari proposal Presiden adalah tidak baik.

Apa yang baik dari proposal Presiden adalah tidak asli. Demokrat tetap menginginkan pemungutan suara pekan depan".

Kita berharap kelumpuhan sebagian birokrasi di AS dapat segera teratasi. Selain terlama, kelumpuhan sebagian birokrasi ini dapat membuat AS semakin kehilangan kekuatan diplomasinya di dunia.