Cari Blog Ini

Bidvertiser

Kamis, 20 Juni 2019

Depok Minim Rambu//Kebon Kosong//Asal Pasang//Kartu Kredit (Surat Pembaca Komps)


Depok Minim Rambu

Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, hingga kini terus menata beberapa ruas jalan di wilayahnya. Penataan seiring dengan makin tingginya pengguna kendaraan dan pertumbuhan permukiman baru warga.

Sayangnya, penataan jalan-jalan tersebut tidak diimbangi dengan pemasangan rambu lalu lintas, terutama papan penunjuk arah jalan di setiap persimpangan atau pertigaan. Hal itu terlihat, misalnya, di Kecamatan Limo-Cinere, Cimanggis, Pancoran Mas, dan Bojongsari (khususnya di Kelurahan Pondok Petir).

Di beberapa ruas jalan wilayah tersebut, saya tak banyak menemukan rambu penunjuk arah. Tak heran jika banyak pengendara, terutama warga luar, terpaksa harus rajin bertanya atau berputar arah karena salah jalan.

Saya mengimbau Pemkot Depok, khususnya Dinas Perhubungan, agar segera memasang rambu lalu lintas penunjuk arah di setiap pertigaan atau perempatan jalan. Rambu tersebut setidaknya dapat membantu warga yang melintas agar tidak banyak salah jalan.

Nanang Syaikhu
Pondok Petir, Bojongsari, Depok

Kebon Kosong

Saya yang sedang pangkas rambut menguping obrolan empat orang bertopi haji. Berikut obrolannya.

HX: Berdasarkan asas persamaan hak, setiap provinsi harusnya bisa dipilih jadi ibu kota baru RI.

HY: Yang penting bukan kebon kosong, tetapi sudah ada bangunan bertingkat untuk tiap kementerian dan lembaga negara sipil dan militer. Itu sebagai bukti, daerah itu mampu termasuk SDM-nya.

HZ: Ibu kota bergilir setiap 25 tahun biar terjadi pemerataan hak. Kalau tidak, bisa berantem kita.

Saya tak ikut ngomong, tetapi berpikir, ternyata satu wacana bisa diikuti wacana lain secara berantai. Apakah ini tidak berpotensi membahayakan masa depan NKRI dan Pancasila?

Selesai pangkas dan membayar, saya pulang. Mereka masih mengobrol.

Suyadi Prawirosentono
Selakopi, Pasir Mulya, Bogor

Asal Pasang

Sebagai penghuni salah satu kompleks perumahan di Pondoklabu, saya merasa senang karena akhirnya jaringan Indihome dipasang. Namun, pemasangan ODP ada yang tak sesuai dengan aturan dan waktu pemasangan tak melibatkan pengurus kompleks mengenai posisi ODP seharusnya diletakkan. Saya mencoba meminta pihak Telkom memindahkan posisi ODP dan menghubungi Telkom Costumer Service, tetapi belum ada yang datang dan memberi solusi.

Rajesh Menon
Pengurus Kompleks Pondok Labu Garden


Kartu Kredit

Saat mengajukan pinjaman bank, saya mendapat info bahwa saya memiliki tunggakan kartu kredit Collect 5 pada bank CIMB Niaga, padahal saya tidak pernah mengisi aplikasi kartu kredit bank itu.

Saya menghubungi Call Center CIMB Niaga. Saya diarahkan ke bagian Recovery karena ada tempat tanggal lahir dan nama ibu kandung.

Bagian Recovery meminta saya mengirim surat sanggahan. Surel sanggahan saya kirim 5 April 2019. Tidak ada tanggapan. Saya telepon bagian Recovery lagi, saya malah disuruh bayar transaksi yang tidak saya lakukan. Orang kedua bagian Recovery meminta saya mengirim surat sanggahan lagi. Saya kirim 8 April 2019. Tetap tidak ada jawaban.

Tanggal 12 April, saya ke Wisma CIMB Niaga di Bintaro. Pihak Customer Service mengecek berdasarkan KTP-el saya, tidak ada tunggakan. Namun, begitu dicek dengan nama ibu kandung dan tempat tanggal lahir, muncul status Collect 5. Saya diarahkan lagi ke bagian Recovery.

Saya bertemu Pak Ridwan. Surat sanggahan saya pun ditujukan ke Pak Ridwan. Ternyata ia hanya bisa membantu mengirim surat sanggahan dan salinan KTP saya ke auditor.

Sampai saya menulis surat ini, lebih dari dua bulan, tidak ada tindak lanjut untuk membersihkan nama baik saya.

Rudi
Apartemen Mediterania

Palace Tower B, Jakarta Pusat

Kompas, 20 Juni 2019

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger